Mohon tunggu...
Erie Jaegar
Erie Jaegar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ar-Rahman

✅ 🎓 Public Health of University Wiralodra Indramayu ✅CGK 🇮🇩 ~ TPE 🇹🇼

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perihal Senyum dan Ampun

7 Januari 2020   21:55 Diperbarui: 7 Januari 2020   22:30 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : Rosdiana (DNA Photografy)

Ada banyak hal yang tertikam waktu yaitu: Rasa, keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan. Bahkan ada banyak hal yang disembunyikan lewat kesibukan. Pasalnya untuk menitikkan air matapun tidak ada waktu. Padahal, meneteskannya sungguh melegakan hati. Tetapi, apa boleh buat, keadaan dan waktu yang diharuskan.

Perihal senyum yang harus umum. Bukan semata-mata menjadi topeng belaka, tetapi harus menjadi kebiasaan yang akan menyelamatkan segala keadaan. Termasuk saat tersayat pisau berkarat. Seyogiyanya sebagai insan yang bernama manusia harus tulus saat tersenyum. 

Sesungguhnya penulis ingin menulis lebih detail dan panjang. Namun, lagi dan lagi perihal waktu yang mempersunting keadaan. Sebagai manusia yang masih terus belajar akan menerima dan mengampuni keadaan tanpa menyalahkan siapapun. Termasuk diri sendiri. 

Teruslah belajar meski waktu mengejar. Jangan lelah menelusuri kecintaan terhadap diri sendiri. Supaya  senyum dan ampun menyatu menjadi serasi bukan spasi.

Eri, New Taipe 07 Januari 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun