Kutapakkan kening dalam lembutnya sajadah
Kelopak mata menutupi pancar indah
Menjadi gulita dalam senyap
Kedua tangan yang beriringan membujur tepat di bawah lekung sabitku
Mengalir lirih dalam rona pucat pipiku sesuatu yang lembut nan hangat
Menjadikan dua gua yang tepat merekat
Pada kedua tangan mengembung mengempis mengisi
Kucoba mendongak kanan kiri, namun tetap mengalir derai
Hingga mengaliri jari jemari kian meresap pada sajadah
Entah itu apa yang ku rasa, aku tak jua mengerti
Cinta?
Sayang?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!