Ketika gemercik air menjadi bencana
Tidak lagi indahkan sepasang bola mata
Melambai indah birunya lautan di bawah terik mentari
Memesona keheningan di saat senja tiba
Pun begitu eloknya lautan ketika malam kian legam
Â
Kini ... menjadi momok yang ciptakan tangis dalam Negeri
Tertampar gelombang bergigi
Terbelenggu dalam duka
Terpancar dari sorot muka
Merintih, menangis, sesal dan lara
Ketika alam semesta muntahkan kecewa
Gelombang pasang sirnakan nyawa
Akankah manusia masih tetap ingin berdusta?
Samudra seluas sahara telah memperingatkan laranya menjadi duka untuk semesta
Masihkah ingin mendustai alam sejagat raya sesuka hati tanpa introspeksi
Wahai manusia, wahai Indonesia, marilah mencintai alam sejagat raya dengan menjaganya tanpa murka
Mengobati lebam di alam dengan keimanan yang mendalam
Jadikan Bunda Pertiwi tersenyum kembali
Seperti sediakala Indonesiaku tercinta!
Indonesiaku nan jaya!
Indonesiaku merdeka!
Indonesia Raya, 24 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H