Banyak orang yang masih memiliki persepsi bahwa dunia hiburan (Entertainment) hanya menjanjikan bagi para artis dan aktor (pemain di depan layar). Tak pelak, persaingan paling ketatpun berlangsung dalam ranah tersebut. Banyak orang yang mengantre untuk ikut dalam berbagai program acara talent show dan pencarian bakat demi mengejar impiannya menjadi seorang artis sukses yang akan cepat mendapatkan banyak kekayaan.
Meski tidak sepenuhnya salah, namun banyak orang yang mulai melupakan sisi lain dari dunia hiburan yang sebenarnya juga menjanjikan. Jarang dari kita yang melirik untuk bekerja di balik layar karena memang masih jarang kisah sukses orang yang mampu meraih sukses dengan bekerja di balik layar sebuah acara atau program di televisi. Sebagian besar kesuksesan hanya bisa dilihat pada diri para pemain film, presenter, atau penyanyi.
Nah, bagi anda yang juga tertarik untuk masuk ke industri hiburan, tidak ada salahnya anda bisa mempertimbangkan hal ini. Jika di Indonesia pertarungan untuk memperebutkan peran di depan layar sudah seperti 'Red Ocean', mengapa anda tidak mencari peluang lain yang masih jarang dilirik dan merupakan 'Blue Ocean' yang memiliki potensi besar ke depannya.
Mungkin kisah dari seorang penulis naskah dan skenario dari salah satu drama Korea terbaru yang paling populer tahun ini "Descentants Of The Sun" berikut ini bisa menjadi inspirasi buat anda.
Hal ini juga tidak terlepas dari tangan-tangan kreatif yang menyusun sebuah naskah cerita dan skenario film dan drama tersebut. Sebagian orang mungkin hanya terhipnotis dengan wajah tampan dan cantik para bintang film/drama Korea, namun melupakan peran sang penulis naskah dan skenario film tersebut. Tidak sadarkah anda bahwa sebuah skenario film sangat menentukan apakah film/drama tersebut menarik untuk ditonton atau tidak. Memang hal itu tentunya juga tidak bisa dilepaskan dari kepiawaian sang aktor/aktris dalam menjalankan perannya sesuai skenario.Â
Mungkin tidak banyak yang tahu berapa sih sebenarnya gaji seorang penulis naskah drama/film itu? Bahkan di Indonesia sendiri ada banyak juga loh kesempatan untuk berkarya sebagai penulis naskah film, baik itu film FTV, sinetron, ataupun film layar lebar. Namun belum banyak yang tahu kalo profesi sebagai penulis naskah skenario film itu memiliki potensi karir dan penghasilan yang tidak kalah menggiurkan lho!
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari sumber: skenario.net, di tahun2015 rata-rata pendapatan seorang penulis naskah untuk FTV di Indonesia per judulnya adalah sebesar 3-6 juta. Naskah yang harus dibuat untuk satu judul FTV biasanya berkisar antara 60 halaman dengan waktu pengerjaan sekitar 3-7 hari saja.Â
Jika saja seorang penulis paling tidak bisa mengerjakan 4 naskah FTV per bulan, maka ia sudah bisa mengantongi penghasilan sebesar 12-24 juta per bulannya. Lumayan bukan? Nah, yang lebih menarik adalah bayaran seorang penulis naskah film layar lebar. Dengan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak revisi, seorang penulis naskah layar lebar bisa mengantongi hingga 100 juta rupiah per judul film yang ia kerjakan. Namun pekerjaan sebagai penulis naskah film layar lebar ini memang membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang cukup tinggi untuk bisa dilirik para pembuat film.
Itu kalau di Indonesia. Bagaimana dengan di Korea sana?