SIDOARJO---Seiring perkembangan zaman, transportasi tradisional mulai ditinggalkan dengan menurunnya jumlah peminat. Begitu pula yang terjadi dengan delman, transportasi yang memanfaatkan tenaga kuda sebagai motor penggerak. Delman, dokar, atau yang sering disebut andong di Jogja ini sudah jarang digunakan sebagai alat angkut sehari-hari di Pulau Jawa. JadiPergi sebagai aplikasi travel online ingin mempertahankan eksistensinya dengan menghadirkan paket wisata yang mengajak peserta berkeliling wisata di Jogja mengendarai andong.
"Andong itu kan warisan budaya Jawa, kami tak ingin warisan ini punah. Apalagi dengan banyaknya pilihan transportasi yang mengandalkan kecepatan, kami ingin orang-orang mengerti bahwa andong tak sekedar transportasi, tapi ada nilai-nilai juga di dalamnya," ucap Prangga Kusumawardhana, selaku Product Owner JadiPergi.
Nilai-nilai itu, dilansir dari laman Kemdikbud adalah pengabdian, kesederhanaan, ketulusan dan keindahan. Menurut Prangga, sapaan akrabnya, nilai-nilai itu harus dipertahankan bersama dengan keberadaan andong agar tak mati ditelan zaman. Setelah mengalami pergeseran fungsi menjadi transportasi wisata, andong di Jogja merupakan salah satu yang masih bertahan.
Tak seperti andong saat digunakan sebagai alat angkut, andong wisata ini lebih bersih dan terawat. Tampak beberapa Pak Kusir juga mengenakan baju adat Jawa serta blangkon. Untuk menjadi andong wisata pun ada seleksi tersendiri yang harus diikuti mencakup kondisi andong dan kudanya.
"Paket wisata ini juga menawarkan destinasi-destinasi bersejarah serta pengalaman yang tak biasa. Tak sampai Rp 250ribu, peserta sudah bisa mendapatkan berbagai fasilitas dan workshop yang tersedia. Ini dengan harapan masyarakat aware terhadap ancaman kepunahan transportasi tradisional ini," lanjut Prangga.
Paket wisata dokaran keliling Jogja termasuk tarif berkeliling dengan andong, tiket masuk ke berbagai destinasi, makan siang, dan workshop yang akan diikuti. Selain itu, termasuk di dalamnya fasilitas antar jemput di titik poin yang telah disepakati, tentunya di kota Jogja.
Destinasi-destinasi bersejarah yang akan dikunjungi yaitu Keraton Jogja yang merupakan rumah Raja dan Taman Sari yang merupakan istana air. Tak hanya mengunjungi tempat bersejarah, peserta juga akan mengikuti workshop membatik. Selain lebih mengenal batik nusantara, peserta akan belajar membuat batik dengan menggunakan metode tradisional menggunakan canting.
"Workshop membatik ini juga kami berikan dengan harapan warisan budaya batik tulis ini terjaga eksistensinya. Peserta pun jadi lebih mengenal nilai-nilai yang terkandung dalam seni batik tulis sehingga akan ikut melestarikan budaya bangsa ini," tutup Prangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H