Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mau Cerai, Ingat Ini Dahulu!

28 Juli 2023   08:44 Diperbarui: 28 Juli 2023   08:46 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perceraian, sumber gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-kantor-memegang-dokumen-7841478/

Siapakah istri Nabi Nuh? Menurut Ustadz Wijayanto, istri Nabi Nuh bisa dipanggil Bu Nuh. Cocok bukan? Kalau istri Nabi Luth, ya, berarti Bu Luth. Keduanya adalah istri yang durhaka. Mereka tidak mau taat dengan perintah Allah, mereka membangkang dengan seruan dakwah suaminya. Makanya, dua istri tersebut dimasukkan ke dalam neraka nantinya. Naudzubillah min dzalik. 

Apa hal yang bisa disimpulkan dari kisah dua istri tersebut? Ternyata, dikisahkan sampai sekarang, Nabi Nuh dan Nabi Luth tidak pernah menceraikan istrinya. Sebaliknya, kedua istri tersebut juga tidak mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama setempat. Mereka dipisahkan oleh suami-suaminya dengan kematian. Tentu saja, di akhirat nanti, juga terpisah jauh, dua nabi Allah itu jelas di surga, sedangkan pasangan-pasangannya di neraka. 

Padahal, dua perempuan itu menghalangi jalan dakwah suaminya lho. Mereka tidak mau tunduk dan patuh, tetapi justru tetap dipertahankan oleh suaminya. Ini menjadi contoh yang baik, kesabaran luar biasa dari nabi-nabi Allah. Mungkin mereka juga dimarahi tiap hari, dicela, dicemooh atau yang lainnya. Namun, lagi dan lagi, dua manusia mulia pilihan Allah itu tetap bersabar. 

Ini menjadi contoh yang sangat bagus bagi para suami sekarang, apakah sudah merasa lebih mulia daripada Nabi Nuh dan Luth? Kan manusia biasa juga toh, begitu pula istri-istri sekarang, manusia biasa juga. Meskipun luar biasa, maksudnya hem, biasa di luar, tetapi antara suami dan istri, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Ada kebaikannya, ada juga kejelekannya. 

Kalau yang masalah menyangkut aqidah saja, bisa disabarkan oleh Nabi Nuh dan Luth, mereka juga terus mengajak istrinya untuk taat kepada Allah, maka masalah-masalah di bawah itu, seharusnya juga bisa ditahan oleh para suami. Apalagi tatkala para istri marah, lalu tiba-tiba mengajukan cerai, maka itu belum tentu kenyataannya. Belum tentu keinginan yang asli dari para istri. Ini yang saya baca dari buku "Sebuah Catatan" yang ditulis oleh Wiwin Supiyah. 

Sudah wataknya para istri ketika marah, lalu minta cerai. Tidak usah terlalu ditanggapi, anggap saja seperti radio rusak, istilah tersebut dikemukakan oleh Ustadz Khalid Basalamah. Dan, inilah untungnya hak untuk bercerai itu ada pada suami, karena suami memiliki logika berpikir, tidak hanya mengandalkan perasaan. Seandainya hak bercerai itu ada di istri, maka tiap hari bisa menceraikan suaminya lebih dari seribu kali mungkin. 

Jadi, masihkah ingin bercerai dengan istri hanya karena masalah sepele mungkin? Atau karena masalah kecil yang tidak bisa diselesaikan, lalu akhirnya menjadi masalah besar? Ingat, perceraian adalah hal yang paling disukai oleh iblis. Dan, saya juga tidak tahu, apakah iblis saking menyukai perceraian, lalu menceraikan istrinya berkali-kali? Entahlah, entahlah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun