Mohon tunggu...
Jadid Hasan
Jadid Hasan Mohon Tunggu... Administrasi - Saya suka membahas Tuhan dan Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau tidak tau ragu atau kurang jelas dengan tulisan saya bisa tanya ke ustad /guru / dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ingat Mati Itu Cerdas atau Depresi?

15 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 15 Oktober 2022   21:36 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ingat mati itu cerdas atau depresi?

Kata muslim salafy dalam ceramah ceramahnya:orang yang cerdas ialah orang yang ingat kematian dan mempersiapkan bekalnya untuk akhirat........karena kematian datangnya mendadak tidak ada yang tau.....orang yang cerdas..... ingat mati dan mempersiapkan bekal untuk akhiratnya dengan amal amal shaleh dengan istifar.......meminta ampun kepada Allah......merasa banyak dosa....

Kata ahli psikologi:orang yang selalu terbayang kematian terlalu ingat mati dia depresi dan orang yang merasa dirinya paling salah atau paling benar mengidap gangguan jiwa

Mana jadi kedua pernyataan ini yang benar....

1.mati itu pasti waktunya gak tau kapan

2.amal sholeh harus

3.ingat mati dan mohon ampun kepada Tuhan itu boleh

4.terbayang bayang mati sampe mengganggu aktifitas sehari hari itu jangan

5.carilah dunia seakan hidup selamanya

Sholatlah seakan besok akan mati

Manfaat ingat mati:

1.sibuk zikir mencari akhirat daripada dunia

2.takut melakukan dosa kecil dan besar memperbanyak istifar

3.bisa sholat tepat waktu karena kita pikirannya gak tau kapan kematian datang

Kekurangan ingat mati

1.kurang termotivasi mencari dunia

2.kurang ada planing/rencana untuk mencari dunia....

3.mudah dibawa aliran bom bunuh diri untuk mendapat surga jika tak dibekali ilmu yang cukup....

4.jika disalahfahami malah membuat depresi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun