Mohon tunggu...
Jademan
Jademan Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyelewengan Bea Perjalanan Dinas di KBRI Mexico City dan Kebiasaanya Membuat Nota-nota Bodong

14 Juni 2012   05:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

berikut disampaikan pula alasan utama/pemicu awal terjadinya pengunduran diri lokal staf secara masal di KBRI mexico
mungkin kami semua merasa batas kezaliman ini terasa pada pertengahan oktober 2011(kasus supiani ismail TKI asal jember), ketika kami mendengar keluhan dari rekan staf lokal di seksi konsular bahwa ada TKI/WNI yang dianiaya di mexico city dan telah berbulanbulan meminta pertolongan dan perlindungan kepada Dubes dan KBRI......... tetapi dubes dan KBRI (diplomat2 RI ) cuek bebek(konon TKI tersebut sudah memohon kepada KBRI sejak pertengahan tahun/ bulan mei baik lewat jasa pesan lisan kepada diplomat RI maupun surat tulis tangan yang ditujukan K KBRI)
pada saat itu juga kami meminta rekan konsuler untuk memberi akses data kasus, dari sini kami mendapat nomor telpon dan kopian surat TKI Supiani tersebut, kami melakukan penyelidikan(ats nama pribadi BUKAN KBRI karena KBRI tidak akan memberi otorisasi dan diplomat2nya memang cuek abis ama Ibu Supiani tersebut)... dan ternyata benar menurut investigasi kami dengan mewawancarai org2 sekitar dan saksi saksi serta mewawancarai Ibu Supiani (terekamdengan kamera handphone)..semua benar Ibu supaini dianiaya oleh majikannya& telah meminta bantuan ke KBRI akan tetapi KBRI+Dubes cuek abiss
kami pun mengirimkan surat(email beserta kopi video dan bukti2) meminta [pertolongan kepada instansi2 di Meksiko, di negara asal majikan dan juga media media di indonesia, LSM serta badan perlindungan WNI di KemluRI... semua tidak ada tanggapan kecuali dari Migrant care Indonesia (mbak Anis hidayah) serta kemlu negara asal majikan... dan berkat tekanan kemlu negara asal majikan dan Migrant care.. Ibu supiani pun dapat diantar ke KBRI... dan sungguh kami semua staf lokal melihat betapa PASIF-nya dubes dan KBRI
sekali lagi berkat migrant care dan kemlu negara majikan supiani... Ibu supiani dapat dipulangkan,,,sekali lagi DUBES pasiff sekali dan itu merupakan titik terendah kehilangan rasa hormat kami kepada dubes dan diplomat2KBRI
Konon dari peristiwa ini Dubes dan KBRI mendapat teguran dari Itjend Deplu karena dianggap lalai menangani kasus WNI... dan gara gara surat teguran tersebut, Dubes menjadi tidak suka kepada kami(terutama saya) karena kamilah yang mengangkat ke permukaan kasus TKI(supiani sehingga supiani bisa ditolong) (surat teguran dan kebencian dubes tersebut kami ketahui dari cerita salah satu diplomat kepada kami), dari sini pula kami tahu bahwa DUBES tidak berniat menanggapi TKI SUpiani- karena kasus ini terjadi di Mex City(sama kota dgn KBRI).. jadi tidak ada SPPD/uang jalannya...beda dengan kasus2 TKI bewrmasalah di negara bagian lain di mexico yg langsung ditangani KBRI,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
(( KBRI selalu memiliki anggaran untuk membantu memulangkan TKI2 bermasalah ke tanah air SELALU bahkan bebrapa kasus disini TKInya sampai dianter pulang oleh petugas kbri..... bila KBRI kurang beaya tinggal minta ABT (anggaran biaya tambahan ) ke Jakarta dan semua beres//// makanya saya sebel kemarin baca koran tempo -edisi IPAD rabu 13 juni 2012- tentang TKI di suriah yg dibiarkan mati.. malah ditodong rp40 juta ama oknum KBRI......huh dasar maling ))
walhasil pada bulan februari 2012 ketika perpanjangan kontrak saya di pecat ( we wanna let you go)diberi syarat2 tertentu untk dapat melanjutkan kontrak serta di kata2in secara kasar oleh dewan kepegawaian (kumpulan diplomat2 KBRImexico).. sehingga harga diri kami pun mengatakan TIDAK akan melanjutkan kontrak,, anehnya beberapa hari kemudian (mungkin karena saya tanggapi gertakan ancaman dipecat tersebut dan saya tidk masalah keluar dari KBRI // beberapa diplomat dan atasan saya meminta saya memikirkan kembali keputusan saya utk tidak bekerja di KBRI/// saat itu saya bingung.. "loh katanya dipecat kok sayaditahan tahan tidak boleh keluar???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun