Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama featured

Bondan Winarno, di Balik Parodi "Maknyuss"

18 September 2015   14:45 Diperbarui: 29 November 2017   13:34 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bondan Winarno, sumber gambar: intisasri-online.com

"Pokok e, maknyuss!" 

Itulah slogan khas Bondan Winarno yang melekat dalam ingatan saya sebagai pemirsa penikmat tontonan bertema kuliner.

Awalnya tak sengaja memainkan telepon seluler dan berseluncur di internet untuk menghilangkan kejenuhan selama berdiri di commuter line rute Tanah Abang - Bogor. Saya pun memutuskan untuk menuntun jemari membuka blog pribadi Andreas Harsono (alumni Niemann Fellowship, Harvard) melalui perangkat ini.

Sekadar untuk melihat-lihat deretan artikel terbaru, saya justru tertahan dan membaca tulisan lama yang rupanya diunggah enam belas tahun  silam, 20 Februari 1999. 

Rupanya, kemahiran Bondan Winarno dalam mendeskripsikan cita rasa penganan yang menggoyang lidah, mampu menyedot perhatian saya untuk menyimak tontonan yang menyegarkan ini.

Ekspresi pengucapan "maknyus" yang menjiwai, serta diikuti ibu jari yang melingkar dengan telunjuk semakin melengkapi identitasnya sebagai pembawa program kuliner.

Namun siapa sangka, di balik popularitasnya sebagai pemandu program kuliner, Bondan juga seorang wartawan lepas yang melakukan liputan investigasi skala internasional.

Menariknya, reportase investigasi internasional yang ia gumuli menyangkut skandal emas Busang di Kalimantan tersebut, dituangkan dalam buku berjudul "Bre-X: Sebongkah Emas di Kaki Pelangi."

Dalam pengertian jurnalisme yang masih dangkal, saya terkesima membaca uraian Harsono dan laporan Pantau yang secara tidak langsung memberitahu saya bahwa Bondan tergelitik untuk turun tangan menginvenstigasi.

Berdasarkan penyisiran terhadap tulisan tersebut  akhirnya diketahui, bahwa Michael de Guzman, geolog sekaligus manajer eksplorasi PT Bre-X Corp. yang dikabarkan tewas bunuh diri, ternyata menyisakan sebuah kejanggalan.

Kejanggalan inilah yang mendorong Bondan, praktisi kuliner itu, untuk menguji hipotesisnya yang menduga bahwa de Guzman masih hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun