Keputusan saya bulat. Saya mau liburan di dekat kostan saja.
Saya sendiri bingung kenapa pilih liburan kok malah dekat kostan? Kenapa tak di Bogor lah minimal, atau Kawasan Sentul yang masih ada hijauan terbukanya.
Lalu, liburan macam apa di bilangan Jakarta - dekat kostan pula?
Semua sudah masuk dalam pertimbangan matang saudara-saudara, meski sebelum akhirnya saya berangkat ke lokasi yang jaraknya hanya 1,5 Km dari kost, saya sempat tak yakin apakah ini worth it atau tidak.
Apakah ini akan melegakan kepenatan saya, atau justru bikin nyesel?
Ya sudah, kalau mata sudah kepincut ya mau bagaimana.
Cara berlibur saya memang agak beda, mungkin. Bagi saya berlibur itu tak harus ke Dufan lalu main aneka wahana sambil teriak-teriak, ke Bandung sambil kulineran atau ke gunung untuk hiking ala-ala.
Tidak, saya tak seumum itu. Setelah mengidentifikasi diri sebagai seorang plegmatis, liburan yang cocok ala saya ya tidur. Tidur di lokasi yang nuansanya tenang, hijau, agak-agak sunyi.
Bagi saya ini memberi makan bagi jiwa. Bukankah jiwa juga harus diberi makan, sama halnya dengan tubuh?
Enak lah pokoknya tidur itu. Bener. Meski liburan berkonsep tidur-tiduran, saya tak mau tidur sembarangan. Saya mau tidur yang nyaman, tapi tetap murah meriah.
Lokasi ini saya temukan lewat salah satu aplikasi pencarian akomodasi. Memanfaatkan fitur filter range harga Rp 0 -- Rp 500,000, saya dapatkan tempat tinggal yang konsepnya cukup menarik.