Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Susuri Arus Atlantis Water Park, Wahana Peredam Phobia

22 Maret 2016   22:48 Diperbarui: 22 Maret 2016   22:53 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehari sebelum rencana mengunjungi Atlantis, saya menemukan tulisan yang cukup menarik yang ditulis Dr Irsyal Rusad., SpPD, dokter ahli penyakit dalam yang rupanya cukup intens berbagi  tulisan di Kompasiana. Judul artikelnya berjudul  “Ini Sebabnya Renang Paling Bagus untuk Kesehatan.” Kesannya seperti kebetulan, menjelang  momentum mengunjungi wahana air Atlantis di Ancol, Senin (14/3).

Hari senin saya pilih bukan tanpa pertimbangan. Apalagi kalau bukan untuk menghindari tempat hiburan yang selalu membludak pada akhir pekan. Dokter Irsyal berbagi pengalamannya berbincang dengan warga negara Australia yang berenang di salah satu hotel.

[caption caption="Wahana  Atlantis Water Adventures (Kamil Ichsan)"][/caption]Menurutnya, renang berbeda dengan olahraga aerobic lain. “Saat menceburkan diri ke dalam kolam renang, di samping sensasi lebih sejuk yang anda rasakan, mood anda juga akan berubah, Anda lebih senang, gembira,” tulis dokter Irsyal.

Wah, kebetulan sekali. Tampaknya agenda berkunjung ke wahana air kali ini memang pilihan yang tepat. Bersamaan dengan aksi protes angkutan umum (taksi, mikrolet, bajaj, dan bus sedang) yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka yang memprotes angkutan berbasis aplikasi, perjalanan menuju Atlantis menjadi lebih lama dan menguras emosi.

Meski akhirnya tiba di Atlantis satu jam sebelum jam berkunjung berakhir, saya segera memendarkan pandangan mencari arena wahana air yang menarik, yakni Crazy Highest Longest Slide dan Kolam Arus.

Saat menaiki tangga untuk mencicipi wahana seluncuran yang panjangnya 149 meter ini, saya kembali teringat ulasan dokter Irsyal tentang  kemampuan  air yang secara alamiah dapat membuat perasaan senang tat kala bersentuhan dengan air.

[caption caption="Crazy Highest Longets Slide, sensasinya seperti roller coaster (Kamil Ichsan)"]

[/caption]Terperosok digiring aliran air dan menikung tajam, mampu memacu adrenalin. Awalnya agak takut dengan ketinggian, namun setelah terhanyut dalam pipa yang licin ini, sensasinya seperti menunggangi roller coaster di Dunia Fantasi.  Setiap peseluncur pun tak mampu mehanan suara untuk berteriak, apalagi bagi yang phobia air dan ketinggian. Seketika kekesalan pada supir-supir angkot yang mogok pun hilang.

Setelah tersedak air kolam dari seluncuran tersebut, wahana berikutnya yang perlu dicoba adalah kolam arus. Kini tak perlu berteriak-teriak lagi, tinggal menikmati arus air yang menggulirkan tubuh seperti terseret pusaran. Tak perlu banyak tenaga, apalagi capek-capek mendayung.

[caption caption="Kolam Arus Atlantis, tanpa perlu capek-capek mendorong atau mendayung, pengunjung dapat menikmati arus dengan santai (Kamil Ichsan)"]

[/caption]Seperti kata pepatah, ikuti saja ke mana air mengalir. Bisa bersantai dengan berpangku pada ban karet, atau sekadar berulah seolah terhanyut. Sungguh menyenangkan.

Wahana ini memang tergolong aman, bahkan untuk anak-anak. Beberapa orang tua pun tampak mengajak anak balitanya belajar berenang di arena ini.  

Bila ingin menikmati suasana liburan yang cukup tenang, pilihan tepat memang di kala weekday.Selain menghibur dan menyenangkan, pengunjung tak perlu lama mengantree  untuk berebut merasakan berbagai wahana yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun