Gambar : Lokasi Air Terjun Desa Goal.
Oleh : Jackye Firsty Aruro.
Sejarah adalah suatu peristiwa yang terjadi dimasa lampau. Sejarah merupakan identitas atau jati diri kita sebagai suatu bangsa, oleh karenanya jangan sekali-kali kita melupakan sejarah. Sejarah harus kita tanamkan selalu dalam benak kita hingga ke generasi-generasi yang akan datang.
Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki teritorial wilayah dan berwenang mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Goal adalah sebuah nama desa, secara geografis Desa Goal terletak di wilayah Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Indonesia dengan luas wilayah 68,91 km².
Pada tahun 2016 saya pernah mewawancarai salah satu narasumber tokoh masyarakat Desa Goal tentang pengertian "GOAL". Beliau adalah almarhum bapak Matius Booroto, tempat tanggal lahir (Goal 15 april 1942 dan wafat pada tanggal 13 Januari 2017), menurut beliau bahwa arti dari pada "GOAL" adalah Rata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : Arti rata adalah mempunyai permukaan yang sama tinggi dan/atau sama rendah. Maka dapat disumpulkan bahwa Desa Goal adalah sebuah Desa yang mempunyai permukaan yang sama tinggi atau sama rendah.
Selanjutnya menurut narasumber yang kedua. Bapak Yohanis Bitjara, beliau selaku ketua adat Desa Goal dari tahun 2017 hingga saat ini (tahun 2023).
Pada tahun 1914 mulailah terbentuknya Desa Goal dengan jumlah 9 Kepala Keluarga (KK) dan pada saat itu yang menjadi Kepala Desa pertama adalah Sengo Raja yang diangkat oleh sultan ternate hingga tahun 1920, meskipun bapak Yohanis Bitjara tidak menyebutkan nama dari pada sultan ternate tersebut karena beliau sudah tidak mengingatnya lagi, tetapi karena zaman sudah semakin canggih pada saat ini maka saya mencoba mencarinya di Google lalu menyinkronkan dengan tahun yang beliau sampaikan diatas (1914). Alhasil saya menenukan salah satu nama sultan ternate yaitu Haji Muhammad Usman Syah yang pernah menjadi sultan ternate pada tahun 1902 hingga 1915.
Setelah masa jabatan kepala Desa pertama berakhir digantikan oleh kepala Desa kedua yakni ; Goguta Talabu pada tahun 1920 hingga 1921, kemudian digantikan oleh kepala Desa ketiga yakni ; Lawidi Oppy pada tahun 1921 hingga 1923, kemudian digantikan oleh kepala Desa keempat yakni ; Gogonyo Tome-Tome pada tahun 1923 hingga 1950, dan pada tahun 1950 digantikan lagi oleh kepala Desa kelima yakni ; Hema Baru sampai tahun 1962.
Seiring berjalannya waktu sejak terbentuknya Desa Goal, dari masa kepemimpinan kepala Desa Goal pertama sampai masa kepemimpinan kepala Desa Goal yang kelima rupanya mulai terjadi perpindahan penduduk dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain. Alasan berpindahnya masyarakat tersebut adalah untuk mencari sebuah lokasi yang memiliki sumber air bersih terdekat demi mereka bisa bertahan hidup.Â
Setelah penduduk Desa Goal mendiami lokasi Kepala Sagu sekitar 36 tahun, akhirnya mereka berpindah ke lokasi Tabesang Madeku (Atas Tabesang) pada tahun 1950 hingga 1958 pada masa perang permesta. Tidak lama kemudian pindah ke wilayah Akelamo dilokasi keluarga Teng sampai pada tahun 1960, di tahun 1962 pindah ke Goal Taba, ditahun 1964 kembali berpindah ke Tabesang Madeku hingga pada akhirnya berpindah ke wilayah Goal Trans dari tahun 1966 dan menetap sampai saat ini tahun 2023.Â
Nah, jikalau dilihat dari awal terbentuknya Desa Goal yaitu tahun 1914 maka usianya sudah mencapai 109 tahun. Tetapi jika dihitung dari tahun 1966 diwaktu penduduk Desa Goal mulai menetap dilokasi Goal trans maka usianya kurang lebih sudah 57 tahun.
