Mohon tunggu...
Jacky Amir
Jacky Amir Mohon Tunggu... -

Belajar dan Mengambil Peran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Daun dan Petani

16 Desember 2013   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun merupakan salahsatu organ tanaman yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dikatakan demikian, karena daun merupakan organ yang berfungsi sebagai “dapur” tanaman yang mengasilkan karbohidrat sebagai sumber energi baginya dan bagi organ tanaman yang lain seperti batang dan akar. Dalam melaksanakan perannya sebagai “dapur”, daun rela untuk berhadapan langsung dengan teriknya matahari.

Jika melihat dari fungsinya kita bisa saja beranggapan bahwa daun adalah organ paling kuat diantara organ-organ vegetatif tanaman. Akan tetapi, kenyataannya daun adalah organ yang paling lemah. Ketika tanaman mengalami stress lingkungan, daun merupakan organ vegetatif yang pertama kali menunjukkan gejala kerusakan dan berharap mendapat bantuan dari batang dan akar untuk membagi sedikit saja energi yang telah dibagikan daun untuk keduanya. Akan tetapi, tiadasedikitpun energi yang dibagikan hingga akhirnya daun berubah warna dari hijau, kuning, coklat lalu hancur menjadi bagian dari tanah.

Daun bagaikan gambaran hidup petani. Sebagaimana daun, peran petani adalah menyediakan makanan bagi dirinya dan bagi orang lain yang sebagian besar adalah orang-orang yang tidak dikenalnya dan tidak mengenalnya. Kulit-kulitnyapun telah bersahabat dengan panasnya sinar matahari. Namun, sebagai pahlawan pangan petani hidup sebagaimana daun yang sangat lemah. Dimana ketika negara mengalami krisis, petani merupakan salah satu dari beberapa kalangan yang paling kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Akan tetapi, petani sedikit lebih beruntung dari daun. Sebab, harapan daun untuk mendapatkan sumbangan energi dari batang dan akar untuk kelangsungan hidupnya selama mengalami stres lingkungan merupakan harapan tidak mungkin terjadi; sedangkan, saat mengalami krisis petani masih bisa berharap pada pemerintah yang dipimpin oleh seorang presiden.Petani pantas berharap pada pemerintah karena petani mengetahui bahwa pemerintah memang berkewajiban untuk menjamin kehidupan yang layak bagi masyarakat termasuk petani.

Kewajiban pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani semakin dipertegas dengan penetapan Undang-undang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pada tahun 2013. Akan tetapi, undang-undang tentunya tidak dapat diandalkan oleh petani. Faktor yang lebih penting dari itu adalah kehadiran pemimpin yang mampu merubah utopia menjadi realita, merubah pesimis menjadi optimis, danpemimpin yang tidak hidup sebagaimana batang dan/atau akar yang apatis pada daun ketika daun sedang mengalami keterpurukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun