Â
Pulau Sumba
Pulau Sumba terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia (Luasnya:10.710 km²). Pulau ini selain sangat terkenal dengan Batu Kubur Megalitik, juga sangat terkenal dengan tenun ikatnya: Tenun Ikat Sumba Timur. Pulau Sumba secara administratif terdiri dari empat kabupaten: Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Kebanyakan perempuan di Sumba Timur bertalenta sebagai pembuat (penenun)Â kain tenun ikat. Keahlian ini diwariskan secara turun temurun melalui pendidikan praktis dalam keluarga atau sekarang ini melalui kelompok-kelompok tenun ikat. Untuk menghasilkan kain ikat yang bermutu, para wanita Sumba Timur dituntut memiliki daya imajinasi dan daya ingat yang baik. Bentuk-bentuk kain ikat, polanya tidak tercatat dalam buku melainkan tersimpat dalam ingatan mereka saja.
Proses pembuatan sehelai kain memerlukan waktu yang lama: antara dua sampai enam bulan, dengan waktu kerja sekitar empat jam setiap hari. Untuk kain berkualitas bagus indah dipandang mata, menelan waktu bertahun-tahun. Dengan proses kualitas seperti ini, tidaklah heran harga kain Sumba Timur dijual dengan sangat mahal.
Â
Anak-anak CoJoBo, Jerman
Sejak 40 tahun yang lalu, sebuah SMA di Jerman (Collegium Josephinum Bonn, disingkat CoJoBo) telah menjalin kerjasama dengan SMA Anda Luri dan Asrama Pada Dita di Waingapu, Sumba Timur, NTT. Sekarang, lebih dari seribu siswa mengenyam pendidikan di sekolah ini. Meskipun telah lama menjalin kerja sama, para siswanya baru  dua kali secara resmi mengunjungi sekolah dan asrama Partner mereka di Sumba: tahun 2013 dan 2015.
Kenangan baik ini mereka perlihatkan pada pameran dan Basar Natal sekolah, akhir 2015 yang lalu. Di sekolah ini, setiap akhir tahun diadakan Basar Natal. Hasilnya, semuanya disumbangkan untuk sekolah dan asrama Partner di Sumba. Dengan penuh percaya diri mereka mengenakan kain Sumba Timur dan menjelaskan cara pembuatannya. Memang di Jerman kita dapat temukan beberapa Museum tempat kain Sumba Timur berada. Di museum terkenal milik para biarawan SVD di Sankt Augustin, kita bisa saksikan aneka ragam benda dan kain dari seluruh dunia. Yang menarik, kain Sumba Timur yang indah dan mempesona juga berada di Museum ini. Patut diacungi jempol mungkin juga orang Sumba boleh berbangga karena Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para pejabat tinggi Lembaga Negara tanggal pada 19 Januari 2016 yang lalu juga dengan elegan menggunakan kemeja lengan panjang yang terbuat dari kain Pahikung Sumba Timur. Tentu sebagai anak bangsa, kita yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, berhutang budi pada nenek moyang kita: untuk merawat dan mewariskan kearifan lokal dan budaya kita yang hebat dan mengagumkan.