[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Adegan dari video singkat karya LakonAnimasi"][/caption]
INDUSTRI film nasional semakin bergairah. Setelah karya sineas muda Garin Nugroho, Mira Lesmana dan Hanung Bramantyo direspon positif oleh publik di Tanah Air, kini ada kabar bakal dirilisnya film animasi Indonesia ke layar lebar.
Cuplikan film animasi berjudul Pada Suatu Ketika berdurasi 4:12 menit ini, cukup menarik karena menggambarkan suasana hiruk-pikuk Jakarta yang dikaitkan dengan kehadiran robot-robot versi film 'Transformers'. Tampilan gambar yang disajikan juga lumayan bagus, bahkan bisa dibilang sekelas dengan hasil karya film-film animasi Hollywood.
Film pendek ini berkisah datangnya sebuah pesawat UFO (unidentified flying object) raksasa ke sebuah pemukiman padat penduduk. Sang sutradara tampak tahu betul detail suasana Jakarta, seperti warung kopi, tambal ban, halte bis, halte bis kusam, hingga tiang listrik yang ditempeli poster iklan sedot WC. Sang sutradara juga berhasil menggambarkan berbagai profesi yang akrab kita lihat sehari-hari, seperti petugas kebersihan, penjual jamu gendong, tukang bakso, ibu rumah tangga yang bergosip di pinggir jalan dan pengemudi bajaj.
Suasana yang familiar itu juga dilengkapi oleh simbol-simbol makanan, munuman dan kebutuhan sehari-hari. Kita bisa lihat adanya logo iklan Kodak di halte bis, papan reklame iklan layanan Pemprov DKI Jakarta, kaleng Khong Guan (berisi kerupuk) di atas gerobak mie pangsit, hingga barang dagangan di dalam warung kopi. Bahkan, stiker gambar selebritas Iwan Fals dan almarhum Nike Ardilla juga tampak di kaca warung. Iringan kasidah Perdamaian dari radio transmitor kuno, mengiringi seorang bapak tua yang menyuap mi bakso.
Sayangnya, film ini tak ditujukan untuk masuk ke industry bioskop atau pertelevisian nasional. Padahal, sudah banyak respon positif dari publik setelah film singkat ini diposting ke youtube. Menurut pihak Lakon Animasi yang membuat film ini, Pada Suatu Ketika hanya ditujukan sebagai contoh karya mereka dan bukan untuk difilmkan. Mereka mengakui film ini bocor ke public, karena seharusnya hanya dikonsumsi terbatas sebagai bahan studi film anmimasi. (Sumber: Kompas.com)
Saya dan mungkin kalangan lainnya tadinya sangat antusias. Tapi, setelah ada jawaban dari pembuat film animasi ini, akhirnya saya hanya bisa bersabar. Ya, biarkan saja kelompok kreator dan inovator ini bebas dengan idenya. Saya percaya, mereka ini suatu saat nanti akan menjadi motor penggerak film animasi produk Indonesia.
Film ini adalah kebangkitan animasi Indonesia. Kompasianer Mbahtonno sebelumnya menulis judul Animator Indonesia di Balik Film “The Adventures of Tintin”. Salah satu orang yang sangat berperan dalam film tersebut adalah Rini Sugianto, lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco California, yang sekarang bekerja di Weta Digital Selandia Baru. Saya sepakat, kita patut berbangga bahwa masih ada orang yang mampu menghasilkan produk animasi di negeri orang.
Mudah-mudahan, suatu saat nanti akan ada hasil karya film anminasi layar lebar dari negeri sendiri. Saya pikir, film produk animasi akan lebih banyak jumlahnya dan kualitasnya dapat terus meningkat, karena karya ini mengikuti selera pasar.
Sama seperti film pendek Pada Suatu Ketika ini. Film yang sangat Indonesia, mudah dicerna dan enak disaksikan. Semoga demikian penilaian Anda.
Salam Kompasiana!
Jackson Kumaat on :
| Kompasiana | Facebook | Twitter | Blog | Posterous | Company | Politics |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H