Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanti Agresi Besar-besaran Dahlan Iskan di DPR

31 Oktober 2012   09:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:10 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik



Babak baru ‘peperangan’ Dahlan Iskan versus DPR tak lama lagi akan memuncak. Kalangan DPR meminta Menteri BUMN itu membuka nama Anggota Dewan yang dituduh Dalam memeras perusahaan-perusahaan BUMN. Sedangkan Dahlan, tampaknya mengambil sikap ‘gencatan senjata’, sambil mengambil ancang-ancang sebuah agresi besar ke DPR.

Kira-kira begitulah situasi politik terhangat di negeri ini, saat ini. Nama Dahlan Iskan tampaknya makin seksi diulas di media massa. Apalagi, bagi saya, pertahanan Dahlan tampak dikawal secara ketat oleh barisan media, yang tak lain mendukung sikap Dahlan. Media memang bukan pasukan bayaran Dahlan. Tapi media memilih bersikap objektif terhadap konflik Dahlan dengan DPR.

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengungkapkan ada 10 nama oknum anggota DPR yang diduga meminta jatah ke BUMN. Dahlan berjanji akan membeberkan nama tersebut bila diizinkan oleh Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Kontan, hal ini membuat sebagian Anggota Dewan kebakaran jenggot, apalagi menyusul pesan singkat SMS/BBM gelap yang menyebut inisial nama-nama tersebut.

Nah, inilah babak baru itu. Publik sedang menanti sebuah serangan besar ke DPR. Keberanian Dahlan membongkar kebobrokan (oknum) Anggota DPR menjadi daya tarik luar biasa. Harus diakui, masyarakat kini menanti figur pemimpin yang berani dan bersih. Bisa jadi, kondisi ini merupakan dampak dari aura kemenangan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta. Kondisi ini terlepas dari Pemilu 2014 yang sejumlah survey menempatkan Dahlan sebagai kuda hitam.

Bagi saya, Dahlan sedang berjuang di medan pertempuran. Ia bagaikan seorang Daud yang harus bertempur mati-matian melawan Goliat, seorang raksasa di sebuah cerita kuno. Dahlan hanya memiliki sebuah kesempatan untuk menyelamatkan dirinya dari maut. Ibarat sebuah ketapel yang digunakan Daud, senjata yang dikenakan Dahlan adalah membuka ke-10 pemeras Anggota DPR. Selanjutnya, tinggal menunggu aksi aparat penegak hukum. It’s so simple!




Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

| My Blog | Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Posterous | Company| Politics |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun