Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ledakan-ledakan Jokowi

23 Oktober 2012   07:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:30 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, memang fenomenal. Di saat sibuk-sibuknya turun ke lapangan untuk melakukan pemetaan sejumlah kampong di Jakarta, ia secara tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor kelurahan dan kecamatan.

Akibatnya bisa ditebak. Para staf pegawai di kantor kelurahan Senen dan Cempaka Putih Timur langsung gelagapan. Kondisi yang sama juga terjadi di kantor Kecamatan Cempaka Putih. Dugaan saya, para pejabat di kantor kelurahan dan kecamatan tersebut mengira Jokowi masih sibuk mengurusi masalah kemacetan, banjir dan pemukiman kumuh.

Ternyata, Jokowi berpikir lain. Ia justru memilih menggunakan kejutan ala film Hollywood dan Bollywood. Ia masih menyiapkan amunisi-amunisi untuk melakukan serangan yang mengarah ke jantung pertahanan musuh. Siapa ‘musuh’ itu? Musuh itu di antaranya adalah kemalasan, korupsi dan pemborosan.

Kondisi ini juga terjadi di lingkungan Balai Kota. Sebut saja ruang lingkup yang paling gampang ditemui, yakni komunitas jurnalis di sana. Kabarnya, para wartawan selalu menanti Jokowi untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan kinerjanya. Mungkin, ‘tradisi’ ini biasa dilakukan oleh gubernur-gubernur sebelumnya yang sudah diatur oleh protokoler atau bagian kehumasan.

Ternyata, Jokowi tidak melakukan hal itu. Meski banyak wartawan menanti, ia justru langsung menuju ke lapangan usai bangun pagi dari ‘rumah’-nya. Banyak wartawan yang mengeluh dan kecewa karena tak kebagian berita. Mungkin akibat kondisi inilah, jurnalis viva Luqman Rimadi melakukan investigasi mencari tahu ‘rumah’ Jokowi, karena rumah dinas di Taman Suropati belum ditempati.

Jokowi beralasan, ia menyewa kamar di sebuah hotel bintang tiga, hingga rumah dinasnya direnovasi. Awalnya, alasan ini sulit saya terima. Tapi karena menyangkut privacy, saya pikir, renovasi rumah dinas adalah wajar apalagi sebelumnya ditempati oleh Fauzi Bowo yang ruang kerjanya saja ‘serba wah’ itu. Saya yakin, jika setelah dipugar, rumah dinas Jokowi pasti akan bersahabat dan sangat layak untuk dikunjungi oleh warga Jakarta.

Ada satu berita yang terpopuler di rubrik megapolitan di Kompas.com berjudul DPRD Minta Jokowi Kurangi Jalan-jalan. Tadinya saya pikir, Jokowi hanya mendapat kritikan tajam dari anggota Dewan soal kinerja Jokowi yang kerap turun ke kampong-kampung dan menghindari meja kerja.

Ternyata, lebih dari itu. Sekitar 1.500 pembaca Kompas.com sangat menentang anjuran anggota DPRD Jakarta tersebut. Mayoritas komentator sangat mendukung sikap dan kinerja Jokowi yang ingin melakukan pemetaan masalah di lapangan. Jadi, sebuah judul berita yang ‘menyerang’ Jokowi belum tentu berhasil ‘menjatuhkannya’. Banyak sekali pendukung Jokowi yang terus mengawal aksi Jokowi di 100 Hari Kerjanya.

Belum lagi sikap terbuka Jokowi terhadap institusi Polri dan TNI. Berbeda dengan gubernur-gubernur sebelumnya, Jokowi justru bertamu ke Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya untuk membina hubungan kerja yang lebih baik. Padahal jika mau, bisa saja Jokowi memanggil para petinggi TNI dan Polri ke Balai Kota.

Rasanya, banyak sekali kejutan-kejutan Jokowi yang mengaku 'cuma' orang biasa ini, seminggu terakhir. Entah, apa lagi 'ledakan'-nya seminggu ke depan dan berikutnya. Entahlah. Saya sebenarnya tak peduli dengan kinerja Jokowi, karena saya tinggal di luar Jakarta. Tapi, karena gebrakan-gebrakannya selama ini, saya percaya, Jokowi akan membawa Jakarta lebih baik. Anda percaya?

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

| My Blog | Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Posterous | Company| Politics |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun