Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasih Sayang Dimulai dari Keluarga

13 Februari 2012   09:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:43 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day, dirayakan oleh setiap orang yang menginginkannya meski memang bukan sebagai hari libur nasional di banyak negara khususnya di Barat. Bagaimana dengan di Indonesia?

Di Amerika Serikat misalnya, hari raya ini biasa diucapkan dengan ‘Happy Valentine's’, yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya. Dulu, sebagian orang bertukar kartu Hari Kasih Sayang melalui jasa PT Pos. Kini dengan teknologi ponsel, kita cukup mengirimkan pesan singkat SMS atau BBM dalam sekejap sudah tiba ke penerima kasih sayang.

Sejak era Reformasi’98 hingga saat ini, belum ada presiden yang ‘berani’ menetapkan Hari Kasih Sayang sebagai hari libur nasional. Mungkin, ini lantaran Kasih Sayang bukan merupakan agama, walaupun semua agama menerapkan kasih sayang dalam ajarannya.

Terlepas dari pro-kontra penetapan dan latar belakangnya, saya adalah orang yang termasuk mendukung Hari Kasih Sayang. Bagi saya, meski Hari Kasih Sayang tak ditetapkan sebagai hari libur kenegaraan, namun ‘Roh’ kasih sayang sangat bermanfaat dilakukan setiap tanggal 14 Februari.

Sebagai ayah dari seorang istri dan dua orang anak, kasih sayang merupakan proses menuju keluarga sakinah dan diberkati. Kasih sayang kepada istri hingga nafas terakhir, tanpa tergoda oleh oleh wanita lain. Sedangkan kepada anak-anak, kasih sayang diterapkan dalam pendidikan informal keluarga.

Bagi saya, keluarga adalah inti kasih sayang itu. Sejak mereka lahir hingga tumbuh dewasa, kasih sayang orang tua kepada anak tak dapat dinilai secara materi dan tak mengharap imbalan saat mereka dewasa. Pun saat dewasa dan mereka menentukan pilihan berumah tangga, kasih sayang orang tua terus mengalir bagaikan aliran sungai yang tak pernah kering.

Sebisa mungkin, sebagai orang tua, memberikan kasih sayang bukan dalam hal materi, pendidikan di sekolah dan kegiatan di rumah. Orang tua kini dituntut mampu memberikan waktu semaksimal mungkin, di tengah tuntutan pekerjaan.

Saya jadi ingat tadi pagi saat mengantar anak saya Josef dan Dania ke SD BPK Tirta Marta Jakarta. Tak disangka, keduanya mengucapkan terima kasih karena hari ini saya mengantarnya. Ini mungkin sebuah kejadian biasa. Tapi, dalam aktivitas yang sibuk terutama mengantar anak ke sekolah, ucapan ‘terima kasih’ adalah salah satu respon dari kasih sayang orang tua kepada anak.Bagaimana dengan Anda?

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

| Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Blog | Posterous | Company | Politics |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun