Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jingkrak-jingkrak Norak di Busway

2 November 2012   09:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:05 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="768" caption="Salah satu adegan "][/caption]

Ada sebuah video party ala busway di Youtube berdurasi 5 menit 12 detik (31 Oktober 2012) yang cukup mengganggu pikiran saya. Bukan saja karena komentar-komentarnya bernada SARA di youtube itu, tapi ini lebih karena tampilan materi di video yang menurut saya tak pantas. Link selengkapnya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=opwp7x5_E4c&feature=plcp

Video berjudul ‘Illegal sudden party pranks on public bus - Happy Holiday Indonesia’

itu dibuka oleh sekelompok anak muda laki-laki dan perempuan, sambil membawa seperangkat sound system mini menuju halte busway. Tak jelas memang di halte mana, kemungkinan di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin Jakarta. Awalnya, saya pikir mereka anak muda yang kreatif dengan dandanannya yang bergaya punk dan spike.

Tapi alamak…

Setelah mereka membeli tiket transportasi dan masuk ke dalam busway (jenis gandeng) dan menyetel musik ala disko berjudul Happy Holiday Indonesia, lalu muncullah berbagai adegan-adegan yang tak pantas. Sambil menahan napas, saya melihat satu per satu anak muda itu berjingkrak-jingkrak kegirangan. Sebagian besar dari mereka melompat-lompat bergelantungan di atas busway tanpa mempedulikan penumpang lain, bahkan ada yang melompat-lompat di atas kursi khusus ibu hamil, lansia dan penyandang cacat.

Mereka tak lagi mempedulikan penumpang lainnya yang mulai terganggu. Terus berteriak-teriak mengikuti irama musik seperti berada di ruang diskotik. Seorang ibu tampak heran dengan tingkah polah mereka. Sepasang remaja yang sedang membaca buku, saling bertatapan bingung. Seorang petugas busway yang berjaga di pintu masuk, tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi keadaan, meski tampaknya ia terlihat sedang menelepon untuk melaporkan kejadian aneh di tempatnya.

Adegan yang membuat saya terpana adalah seorang gadis remaja di kelompok mereka membuka baju di bagian bawahnya untuk mempertontonkan dadanya di depan kamera. Adegan itu memang diedit dengan tulisan ‘sensor’, tapi bagi saya, hal ini sangat memprihatinkan dilakukan di tempat publik.

Adegan video ini ditutup dengan teriakan seorang gadis remaja yang sempat membuka baju tadi sambil menunjukkan dua jari tengahnya ke kamera. Ia pun berteriak sambil berkata, ”This is the best party ever!”

Gue harus bilang ‘Wow!’ sambil koprol, gitu?

Video di youtube ini diunggah oleh akun Edho Zell. Sebelumnya, ia juga memposting video Gangnam Style Flashmob saat hari bebas kendaan bermotor di Bunderan HI. Video ini menurut saya cukup kreatif, apalagi dilakukan banyak orang tanpa mengganggu kepentingan umum.

Saya tak ingin mengganggu kreatifitas siapa pun dalam berekspresi di media sosial, apalagi negara ini menjamin kemerdekaan mengeluarkan pendapat dan berekspresi. Tentu, ekspresi yang saya maksud adalah tidak mengganggu ketertiban umum. Tapi khusus video edisi di busway ini saya kurang sependapat dan sebaiknya dihapus. Saya sudah merekomendasikan ke youtube agar dihapus. Adakah yang ingin membantu saya?

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

My Blog KompasianaWebsiteFacebookTwitterPosterousCompanyPolitics |

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun