Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Pilkada Bagian 11: Mendukung Pemerintahan yang Baru Terbentuk

16 November 2010   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:34 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Saya di antara Vecky Lumentut (kedua dari kanan) dan Harley Mangindaan (ketiga dari kiri)"][/caption] Klik wajah orang pada foto untuk memberi tanda.

PASANGAN Vicky Lumentut-Harley Mangindaan (Vicky-Ai) akhirnya memenangkan sidang di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin sore 15 November 2010. Pada tulisan saya sebelumnya, perjalanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Manado ini sempat terkatung-katung, setelah pada 3 September yang lalu, MK menganulir Pilkada Manado.

Saat itu, menurut Ketua MK Mahfud MD, proses Pilkada Kota Manado, yang terdiri dari sembilan kecamatan yaitu Kecamatan Wenang, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Wanea, Kecamatan Tikala, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Sario, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Tuminting, dan di Kecamatan Singkil, telah terjadi pelanggaran-pelanggaran yang serius, sehingga diperlukan pemungutan suara ulang.

KPU pun menggelar pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Manado. Ironisnya bagi para kontestan termasuk saya, kegiatan ini dilakukan tanpa diwarnai aksi-kampanye, pemasangan baliho dan iklan di media massa. Saya nyaris putus asa karena sulit bertemu langsung dengan masyarakat menjelang PSU ini.

Tanpa bermaksud mengikuti jejak kompetitor saya lainnya, Pak Hanny Joost Pajouw, saya pun harus mengakui kemenangan pasangan pasangan Vicky-Ai di MK Jakarta. Kebetulan saya berada di Jakarta dan mengikuti proses hukum di MK. Sore itu juga, saya langsung memberikan selamat kepada pasangan ini dan kepada tim sukses Vicky-Ai.

Puaskah saya? Ya! Sebagai warga negara yang baik, proses ini harus dituntaskan. Harus diakui, proses ini menyita waktu, tenaga dan materi. Tapi harus diakui pula, bahwa proses demokrasi memang mahal harganya dan membutuhkan pengorbanan.

Terlepas dari itu semua, saya bersyukur karena sampai sejauh ini pendukung dan saksi dan teman-teman saya tetap memberikan komitmennya untuk menuntaskan proses Pilkada. Tanpa adanya komitmen bersama dan mengedepankan proses hukum, niscaya Pilkada tak berlangsung dengan aman dan damai.

Salam Kompasiana !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun