Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Money

Mungkinkah MRT Beroperasi tahun 2016?

9 November 2011   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption=" Pengunjung mengamati maket dari Mass Rapid Transit (MRT) di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta, Senin (14/6/2010). (KOMPAS/AGUS SUSANTO)"][/caption]

PERSOALAN kemacetan lalu lintas di Jakarta, tampaknya hanya bisa dijawab dengan pembangunan mass rapid transit (MRT). Sayangnya, hingga kini belum ada kejelasan kapan MRT ini bisa beroperasi. Bahkan, proyek yang didanai oleh lembaga donor Jepang JICA itu, untuk sementara baru menggarap satu rute, yakni Lebak Bulus-Bunderan HI.

Setidaknya, kita perlu memberi apresiasi atas dukungan Jepang dalam membantu proyek infrastruktur ini. Untuk komitmen awal, JICA sudah menggulirkan utang Rp 13 trilyun dari Rp 25 trilyun yang dijanjikan. Proyek ini dimulai tahun depan, dan diprediksi tuntas tahun 2016.

Hal menarik bagi saya adalah komitmen JICA yang sudah menyetujui dana awal Rp 13 Trilyun, tapi faktanya di lapangan, belum ada tanda-tanda dimulainya proyek ini. (Baca: ‘KBRI Tokyo Minta Laporan Perkembangan Pembangunan MRT’). Yang ada malah rencana proyek 6 ruas tol baru di Jakarta.

Saya cuma bisa berharap, jajaran direksi PT MRT Jakarta segera mempersiapkan dan menjalankan agenda kerja, agar pengoperasian MRT dapat segera terealisasi. Meski rencananya baru dimulai tahun depan, tapi ada baiknya dapat dipublikasikan program kerja di lapangan.

Apalagi, pembangunan MRT tahap pertama dari Lebakbulus-Bundaran HI, akan dilanjutkan dengan rute Bundaran HI-Kampung Bandan. Proyek ini pun belum termasuk jalur Timur-Barat, sebagai upaya mengatasi kemacetan di ruas jalan tersebut. Selama ini, kemacetan antara lain berpangkal pada pesatnya pertumbuhan perumahan di pinggiran kota besar. Kondisi ini menimbulkan masalah polusi udara.

Semoga, Pemerintah segera tetap berkomitmen mengatasi kemacetan di Jakarta. Proyek MRT ini hanyalah bagian dari upaya itu. Masih ada grand design yang harus dikerjakan dan membutuhkan dukungan masyarakat.

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on : | Kompasiana | Facebook | Twitter | Blog | Posterous | Company | Politics |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun