Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar Partai Orba Terlarang di 98, Tetap Disayang Rakyat di…

29 September 2014   19:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menulis judul diatas karena agak terusik dengan fenomena para Netizen dan aktivis sosial media tentang Orba atau orde baru. Dan seperti biasa tentunya untuk menjadi bahan diskusi bersama dengan dasar objektif serta fakta yang jelas. Termasuk seberapa besar pengaruh netizen dan aktivis sosial media di masyarakat.
Kenapa saya memilih Partai Golkar sebagai bahan tulisan dan bahan diskusi bersama? Karena saya sebagai aktivis 98 di Forkot bersama Adian Napitupulu dan istrinya Iin yang adalah teman kuliah saya di Stienus Cawang (IBN) termasuk dengan Freddy (papua) dan Imelda. Intinya kami bergerak dulu meruntuhkan tirani kekuasaan 32 tahun yang disitu termasuk diantaranya ada Golkar. Kami didukung oleh masyarakat dan rakyat Indonesia secara luas. Tidak perlu kita buka secara detail pergerakan mahasiswa 98, tetapi Intinya rakyat menghukum kekuasaan 32 tahun yang dianggap merugikan rakyat.
Tetapi yang terjadi setelah itu adalah Golkar yang sempat dikatakan partai "terlarang" termasuk dengan aktor utama Pa Soeharto serta keluarganya dikucilkan oleh rakyat malahan Partai yang baru dihukum rakyat ini tetap menjadi pemenang ke 2 di Pemilu 1999 dengan rakyat yang memilih berjumlah kurang lebih 24juta pemilih. Kemudian Golkar kembali berjaya di Pemilu 2004 dengan menjadi pemenang no 1. Dengan jumlah pemilih naik menjadi 24,5 juta pemilih. Kemudian di Pemilu 2009 stabil menjadi pemenang ke 2 serta di Pemilu 2014 tetap stabil di pemenang ke 2 dgn jumlah pemilih GOLKAR stabil di kisaran 15-20 juta rakyat Indonesia.
Dimana hukuman untuk GOLKAR?  sepertinya tidak ada. Dimana hukuman sebagai cap partai Orba? Sepertinya tidak ada. Dimana hujatan,  makian, amarah "rakyat" di 98 berpengaruh terhadap Golkar? Mungkin ada tetapi sedikit sekali. Karena Golkar relatif stabil selalu menjadi pemenang Pemilu pasca reformasi di posisi Juara 1 dan Juara 2. Artinya masih ada rakyat yang sayang dan cinta terhadap GOLKAR.
Saya bukan kader apalagi pengurus Partai Golkar... Hanya menjadi bahan diskusi untuk para Netizen dan aktivis sosial media yang membaca tulisan saya ini, seberapa jauh dan pengaruh netizen di dunia maya terhadap rakyat Indonesia.
Jangan jangan, memang rakyat Indonesia itu banyak dan luas serta tidak bisa diklaim secara sepihak yang mengatasnamakan rakyat Indonesia. Saya yakin dan percaya kalau rakyat benci dan tidak suka dengan partai orde baru atau partainya yang pro pemilihan Dewan selama 32 tahun, seharusnya Golkar tidak lebih dari suara PBB pa Yusril Ihza Mahendra  atau PKPI pa Sutiyoso. Atau memang masih banyak rakyat Indonesia yang cinta dan sayang dengan partai Orba. Mari kita diskusi dan saling berkomentar....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun