Mohon tunggu...
Erkata Yandri
Erkata Yandri Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi di bidang Management Productivity-Industry, peneliti Pusat Kajian Energi dan pengajar bidang Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan pada Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada, Jakarta.

Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai Manajemen Productivity-Industry dan Energy sebagai Technical Services Specialist dengan menangani berbagai jenis industri di negara ASEAN, termasuk Indonesia dan juga Taiwan. Pernah mendapatkan training manajemen dan efisiensi energi di Amerika Serikat dan beasiswa di bidang energi terbarukan ke universitas di Jerman dan Jepang. Terakhir mengikuti Green Finance Program dari Jerman dan lulus sebagai Green Finance Specialist (GFS) dari RENAC dan juga lulus berbagai training yang diberikan oleh International Energy Agency (IEA). Juga aktif sebagai penulis opini tentang manajemen dan kebijakan energi di beberapa media nasional, juga berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya tentang efisiensi energi dan energi terbarukan di berbagai jurnal internasional bereputasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menghindari Gebrak Meja dan Baperan Politik

24 Oktober 2024   18:47 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekilas Pelantikan Prabowo dan Harapan Kabinet Merah Putih

Pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia yang baru, diikuti oleh pengumuman Kabinet Merah Putih, telah memicu harapan besar dari berbagai lapisan masyarakat. 

Dengan semangat gerak cepat, Prabowo langsung menggelar koordinasi dengan para menteri dan wakil menteri yang akan membantunya dalam pemerintahan. Kabinet ini terdiri dari tokoh-tokoh dari berbagai partai politik, profesional, dan mantan pejabat publik yang dipilih dengan tujuan mewujudkan visi besar Prabowo.

Sebagai sosok yang dikenal tegas, karakter Prabowo sering kali menunjukkan keseriusan dalam setiap langkah politiknya. Ketika berbicara di depan umum, ia tidak ragu menegaskan komitmennya untuk bekerja keras memenuhi janji-janji kampanye. Namun, di balik gaya bicaranya yang kuat, Prabowo tampaknya sadar betul bahwa tantangan untuk mewujudkan visi besar tersebut tidak mudah. 

Dia menuntut agar para menterinya segera bekerja tanpa menunda, sesuai dengan visi dan arahannya. Tekanan besar ini tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh mereka yang berada di bawah kepemimpinannya.

Dalam gaya kepemimpinannya yang keras dan lugas, ada kekhawatiran bahwa "gebrak meja" bisa terjadi jika ekspektasi kinerja tidak terpenuhi. Situasi ini berpotensi memicu ketegangan, baik di dalam kabinet maupun dengan partai-partai politik yang mendukungnya. 

Jika ketegangan tersebut meluas, ada risiko munculnya baperan politik, di mana pihak-pihak yang merasa dirugikan bisa memperkeruh suasana dengan isu-isu politik yang semakin panas.

Hal ini menjadi lebih krusial ketika kita mempertimbangkan posisi menteri yang berasal dari partai politik besar. Jika terjadi reshuffle atau pencopotan pejabat, ada kemungkinan besar bahwa posisi tersebut akan dinegosiasikan dengan partai-partai lain yang belum terlibat dalam koalisi pemerintahan. Kondisi ini bisa menciptakan dinamika politik yang tidak stabil di tingkat nasional.

Risiko Gebrak Meja dan Baperan Politik

Jika tidak ada pengelolaan yang hati-hati, gebrak meja dapat menjadi pemicu konflik di dalam pemerintahan. Kritik yang tajam dari presiden terhadap kinerja para menterinya bisa menciptakan ketegangan, terutama jika kritik tersebut tidak disampaikan dengan bijaksana. 

Ketika seorang menteri merasa ditekan secara tidak adil, ada potensi bahwa hal tersebut akan menciptakan konflik politik di kalangan elite partai. Partai yang merasa dipinggirkan atau tersingkir dari kabinet akan merespon dengan tekanan balik, memperburuk situasi politik di dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun