Mohon tunggu...
Yakobus Mite
Yakobus Mite Mohon Tunggu... Jurnalis - Perubahan itu Kekal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pemerhati Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Budaya Sekolah Berkarakter

20 Februari 2021   19:24 Diperbarui: 20 Februari 2021   19:34 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas agar dapat hidup layak dan bersaing secara global. Generasi yang diharapkan masa depan bangsa harus memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, berpikir kritis, berpikir kreatif, memiliki kemahiran hidup (kepemimpinan, inisiatif, fleksibilitas, keterampilan sosial, mandiri), literasi, numerik dan berkarakter. Menghasilkan generasi yang berkarakter merupakan salah satu tujuan dari Pendidikan yang seutuhnya. Karakter merupakan salah satu kunci utama dalam mendukung perubahan, sehingga pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Setiap satuan pendidikan mempunyai tradisi, kebiasaan atau budaya yang berbeda dalam proses pembentukan karakter peserta didiknya. Budaya masing-masing satuan Pendidikan terbentuk dari pembiasaan dan praktis nilai yang konsisten. Nilai-nilai yang dihayati, dihidupi dan dievaluasi secara terus-menerus oleh warga satuan pendidikan menjadi cirikas masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian, membangun budaya sekolah berkarakter sesungguhnya adalah sebuah ketekunan untuk menghayati kegiatan harian, bukan mengubah mereka menjadi sekedar rutinitas, melainkan sebuah pekerjaan dan tindakan kecil yang dihayati setiap hari di satuan pendidikan.

Satuan Pendidikan merupakan tempat yang sangat efektif untuk membentuk karakter melalui penanaman nilai-nilai moral universal bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya. Penanaman nilai-nilai ini memiliki banyak bentuk, kegiatan, sikap, pola pikir dan perilaku yang melibatkan seluruh anggota komunitas sekolah, mulai dari guru, tenaga kependidikan, karyawan, staf manajemen sekolah, orang tua dan masyarakat tulis Doni Koesoema (2021) dalam buku Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter. Implementasi Pendidikan karakter di satuan Pendidikan harus utuh dan menyeluruh, melibatkan banyak orang baik di dalam lingkungan satuan pendidikan maupun di luar lingkungan satuan pendidikan.

Banyak persoalan moral, kekerasan terhadap anak, tawuran antar pelajar dan persoalan sosial lainnya yang melibatkan anak-anak membangkitkan semangat semua pihak bekerja sama dalam membentuk karakter peserta didik. Kegiatan pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan harus mampu menciptakan situasi sekolah yang aman, nyaman, ramah dan tanpa ada rasa takut sehingga peserta didik benar-benar merasakan kemerdekaan dalam belajar.

Budaya sekolah yang berkarakter dalam menyiapkan masa depan peserta didiknya membuat orang tua selektif untuk menitipkan anaknya. Orang tua dan anaknya akan memilih sekolah-sekolah yang lebih serius dalam mendukung pembentukan karakter anaknya. Untuk itu, kurikulum satuan Pendidikan harus mampu menjawab tuntutan masyarakat terkait pembentukan karakter bagi genersi penerus bangsa yang akan datang.

Penulis, Pegiat Pendidikan

Jack Mite

  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun