Mohon tunggu...
Gamaray Julian
Gamaray Julian Mohon Tunggu... -

Pemilik TGX Media , penulis , pecinta audio-visual. Belajar psikologi untuk anaknya kelak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Halo Kakak Running Man di Sebelah Saya!

3 Juni 2014   23:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Halo kakak running man yang saya ga tau siapa namanya , saya yang kemarin kencing di sebelah kakak !

Waktu kakak berjalan masuk ke toilet itu, saya bertanya-tanya kenapa kakak memakai WC ini. WC ini terlalu kejam baik rupa maupun aromanya. Selanjutnya yang ada di kepala saya adalah apakah WC privat di ruang tunggu sedang antri. Saya tidak tahu nama kakak , tapi kalau para fans running man bisa membantu saya , dia adalah yang berambut pirang dan memakai sepatu biru dengan seragam oranye. Oh, ya , dia pasti muncul pada episode dimana running man bermain bola di Gelora Bung Karno.

Kalau saya LO (Liaison Officer) atau usher kakak, saya pasti sudah membungkuk beberapa kali dan meminta maaf karena kakak harus menghadapi kekejaman WC publik Gelora Bung Karno. Itu termasuk serangan mental bahwa kakak harus menghadapi urinal yang bau pesing. Saya tahu persis kak, saya yang di samping kakak saja hampir tak tahan baunya. Belum pula kran yang sudah hampir copot , lalu ketika hendak diputar , malah oglek (hampir lepas). Kemudian tentu saja jackpot nya adalah : tidak ada air. Terakhir, pintu di Indonesia tidak semuanya seperti itu kak. Pintu ini bukan sengaja di setting untuk melatih jari. Pintu di Indonesia semua dilengkapi handle , tapi tidak untuk yang satu ini.

Barangkali sepanjang perjalanan kakak dan teman-teman kakak di Indonesia , kakak akan menemui beberapa tempat yang unik seperti ini. Saya berharap pemakluman sebesar-besarnya. Saya cuma punya satu adegan ini dengan kakak dan saya bukan pengurus kebersihan atau fasilitas publik. Tapi sebagai warga Indonesia yang kebetulan kencing di sebelah kakak , perasaan saya sungguh gundah gulana. Semoga ketika kakak kembali ke Korea, setidaknya ada hal baik yang diingat tentang Indonesia. Walau saya tahu betul, bukan fasilitas toilet publiknya.

Sincerely,

Your Peeing Mate

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun