[caption id="attachment_137333" align="aligncenter" width="300" caption="sumber eminent image"][/caption] Seseorang akan sangat disegani didunia preman bukan hanya kenekatannya dalam mengadu fisik atau berduel dimanapun dan kapanpun. akan tetapi, sang preman juga mampu mendamaikan perselisihan antara geng/kelompok. Kemampuan dia menyelesaikan perselisihan antara kelompok yang sedang bertikai ini menandakan dia adalah seorang tokoh yang didengar omongannya. Ini dunia preman yang tidak menngenal undang-undang atau hukum tertulis. Hukum yang berlaku adalah siapa kuat dia menang, itu saja. Berbeda dengan sebuah negara yang memiliki struktur pemeritahan dan perundangan. namun, belakangan ini kita melihat negeri ini diguncang oleh masalah yang terus menerus mendera. Masalah terorisme hingga masalah korupsi yang diduga dilakukan oleh para petinggi negeri ini.Akan tetapi tak satupun yang diambil tindakan yang significant. Mereka malah masih dengan tersenyum bisa melanjutkan kepemimpinannya di kementerian yang dipegangnya. Sementara yang lainnya, yang kurang kuat akar politisnya harus rela menyerahkan jabatannya. Masalah yang lagi hangat sekarang ini, adalah kericuhan di papua yaitu dengan diselenggarakannya kongres rakyat papua. Terjadi kericuhan, yang menelan dimana kongres ini dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian karena dianggap berbuat makar. Aparat gabungan dari TNI/Polri terpaksa membubarkan Kongres Rakyat Papua (KRP) III yang berlangsung di lapangan sepak bola Zakheus Padang Bulan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (19/10) sekitar pukul 15.30 WIT. Pembubaran paksa oleh aparat gabungan tersebut setelah KRP III itu menghasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam bentuk deklarasi negara baru yaitu Federasi Papua Barat, bahkan telah menyusun pemerintahan dengan menunjuk Forkorus Yaboisembut, S.Pd sebagai Presiden dan Edison Waromy, SH sebagai Perdana Menteri. Ada apa dengan negeri ini ? apakah mereka di timur sana sudah tidak memiliki kebanggaan menjadi bagian dari NKRI, sehingga mereka harus melakukan deklarasi memilih presiden dan perdana menteri. Kita tidak bisa menyalahakan mereka begitu saja, tapi tentu harus bertanya what is going on with this nation ? Apakah pemimpin kita sudah tidak disegani dan dihormati, sehingga kata-katanya maupun nasehat-nasehatnya sudah bosan dan tidak didengar lagi. Apakah Pemimpin kita sudah tidak dihargai, sehingga tidak mampu mendamaikan anak-anaknya yang sedang marah atau kecewa ? Tak kurang mantan panglima TNI Endiarto Sutarto pun angkat bicara, dia mengkhawatirkan papua bisa mengalami nasib seperti tim-tim. "Saya cuma khawatir kalau hal seperti itu berkelanjutan, Timor Timur kedua bisa terjadi. Ini harus disadari semua pihak, utamanya pemerintah," ujar Endriartono kepada Kompas (23/10). Papua jikalau tidak ditanganani dengan serius tidak mustahil akan lepas dari NKRI. Tentu kita semua, rakyat Indonesia mengharapkan kita akan terus dapat menyanyikan lagu DARI SABANG SAMPAI MERAUKE hingga sampai kapanpun.. Kita semua menginginkan keutuhan negeri ini tetap terjaga, meski kita hanya bisa mengharap. Pemerintahlah yang paling bertanggung jawab menjaga perdamaian di wilayah itu selain rakyat diwilayah itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H