Assalamu'alaikum wr.wb.Pada putaran I Pilgub DKI, Calon yang diusung PKS habis-habisan mengkritisi Foke, tetapi pada putaran II elite PKS mendukung Foke. Ini yang membuat Kader dan simpatisan PKS 'shock' dan tidak bisa menerima kenyataan. Ini jelas bahwa kemauan elite PKS tidak sejalan dengan kemauan Kader dan simpatisan PKS yang ingin melakukan perubahan. Elite hanya memikirkan kepetingannya sendiri. Hal yang terpenting yang dilakukan dari Kader dan Simpatisan PKS adalah jangan sampai momentum perubahan ini terhenti hanya kemauan segelintir elite PKS gunakan hati nurani Anda. Simbol perubahan itu ada pada diri IR. H. JOKO WIDODO (Jokowi). Mungkin Kader/Simpatisan PKS terkendala dengan calon wakil.
Coba flashback ke jaman Rasullulah, bahwa perlindungan terhadap kelompok minoritas itu telah ada. Melalui piagam Madinah, Rasulullah telah menegaskan adanya jaminan keamanan bagi kelompok-kelompok di luar Islam. Piagam Madinah memang belum merupakan konsitusi karena hanya mengatur masalah perlindungan hak asasi saja, tetapi Islam bisa berjalan dengan kelompok-kelompok yang berbeda. Apa yang dialami warga DKI selama 5 tahun terakhir hanya dinikmat oleh sebagian kecil masyarakat yaitu Pegawai yang mapan saja. manfaat langsung yang dialami masyarakat bawah sama sekali tidak terasa, yang miskin tetap miskin tidak mengalami perubahan. Kemacetan lalulintas sudah diambang batas toleransi, dan segudang permasalahan tiap hari karena kemiskinan. Apa kondisi ini tetap akan dibiarkan, jika Kader/simpatisan PKS membiarkannya sama sama membiarkan kerusakan dimuka bumi. Tolong dicamkan baik dan tanyakan pada hari nurani Anda apa jawabnya. Kesempatan tidak akan datang dua kali, kalau tidak penyesalan yang akan timbul 5 tahun ke depan.Selamat menikmati kemacetan Jakarta dan selamat menikmati ketidak-adilan selama ini. Wallau'alam bi showab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H