Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Drama

Tuhan Mu Bukan Tuhan Kami

22 November 2011   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ujung pantai yang penuh wisatawan,

Terik matahari tak membuat jera, Panas mentari tak membuat kapok, Menjajakan dirinya, Melacurkan harga dirinya, Tidak ada malu lagi, Tidak ada tabu lagi, Tidak ada pernik lagi, Tidak ada kelik lagi, Tanpa dapat membaca, Tanpa dapat menulis, Berjuang mencari sesuap, Berjuang mencari makna, Makna hidup bak kupu-kupu, Makna bak bunga kamboja, Makna bak janur janur, Makna bak julang julang, Tidak ada yang perduli, Tidak ada yang hirau, Tidak ada yang tolong, Tidak ada yang memeluk, Om Bupati, Tante Bupati, Om Gubernur, Tante Gubernur, Om guru, Tante guru, Om presiden, Tante presiden, Angkatlah kami, Ulurkan tangan mulus mu, Dengarlah rintihan kami, Dengarlah sesak sial hidup kami, " Nak....Tuhan mu bukan Tuhan Kami." "Allah mu bukan Allah Kami." "Nikmatilah sial hidup mu." "Serukanlah ratapan mu kepada Tuhan mu." "Hahaha, Kami disini di berkati Tuhan kami." "Hihihi, Kami disini di ridhoi Allah Kami." "Sialmu adalah sialmu." "Kami para priyayi, Tuhan kami adalah Tuhan priyayi." Kami bersujud, Ya....Allah Ya...Gusti Dalem Ya...Tuhan Bawalah kami .....ke sana... Rangkul kami....dalam pelukan Mu. Usaplah airmata darah kami, Kecuplah bibir kering kami...... "Por Que....Are you Tuli?" "Por Que....Are you Buta?" Kami Katakan sudah .... "Tuhan mu bukan Tuhan Kami" "Darah mu bukan darah kami." "Berkat mu bukan berkat kami." "Kamu anak sial dan haram......hahahaha."

Sambungan dari kisah "Perjalanan Tukang Becak Mencari Adinda." Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun