Washington,26 November 2011
Inilah yang selalu terjadi, para putera daerah yang terlalu pandai, dan ber IQ tinggi. Saking tinggi nya soal korupsi, membuat jembatan yang seharusnya berumur 30 tahun hancur dalam sekejap mata.
Dari dulu kami para ahli kontraktor yang membangun jalan jalan di Papua, khususnya di daerah Freeport telah memberikan masukan dan rencana2 yang sangat kongrit, bagaimana membangun jalan dari tidak ada menjadi ada. Dari tidak ada jembatan menjadi jembatan yang megah juga di garansi tidak akan roboh selama 30 tahun.
Para ahli sipil yang membangun jalan layang di Jakarta, telah menunjukan kehebatannyanya, walaupun kita melihat sekarang ini sudah tidak layak lagi di lalui ribuan, dan beban kendaraan yang dilalui tidak setaraf dengan spesifikasi yang di rencanakan sebelumnya.
Apakah dalam waktu beberapa tahun ini beberapa jembatan2 yang di bangun para putera daerah yang berIQ tinggi ini akan melahirkan korban jiwa, kerugian milyaran. Karena kepandaian para putera daerah ini yang suka SUNAT DANA PEMBANGUNAN, MENTAL CALO YANG KELAS TERI.
Ibaratnya Safety dan Security di korbankan karena mereka mau berpesta pora beli kondo di Singapore, mau kawin lagi, mau berkeliling dunia, pamer dengan mobil2 baru yang salah kaprah.
Sedangkan kejadian ini tidak ada badai, tidak ada gempa, coba bayangkan berapa gedung2 dan jembatan2 yang ada di bangun walaupun hanya kira2 150 km selama pemerintahan reformasi.
Ternyata swastanisasi, pemerintah, dan para pelawak yang ber IQ tinggi ini hanya sampai disitu saja kemampuan nya.
Why We still believe them?
Karena mereka mengatakan bisa, belum tentu mereka dapat melakukan secara disiplin sesuai spesifikasi bahan yang digunakan. Bertahun-tahun, telah di peringatkan, jangan mengkompromikan spesifikasi dalam pembangunan infrastruktur karena akan membahayakan di kemudian hari, seperti TIME BOMB siap meledak kapan saja.