Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ironi Indonesia: Pramono Edhie: Kader Demokrat Korupsi Layak Disingkirkan?

6 Maret 2014   17:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:11 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_315411" align="alignnone" width="624" caption="By Kompas.com"][/caption]

Denpasar, Maret 06, 2014

Pernyataan Kader Partai Demokrat, dan Peserta Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo seperti di beritakan oleh Kompas.com, Dani Prabowo, dengan editornya, Hindra Liauw, ""Banyak hal baik yang belum selesai. Demokrat sekarang sedang bersih-bersih. Kader yang tidak bersih sedang dibersihkan Tuhan," kata Pramono saat debat Konvensi Partai Demokrat di Makassar, Rabu (5/3/2014). Dan beberapa kader harus disingkirkan karena korupsi.

Adalah pernyataan yang Ironi sekali, 10 tahun terlambat. Bahwa Pramono, mencoba memposisikan dirinya sebagai Alien dengan UFO, mendarat di Indonesia, artinya beliau menjadi penyelamat partai Demokrat, dari Jamaah Koruptor yang baru saja terjadi.

Padahal, Korupsi Partai Demokrat terjadi, disaat Beliau sendiri hidup, berjederal ria, bahkan berkumpul, berjamaah, dan berkonco-ria, karena mereka adalah keluarga nya sendiri.

Masive Cover-up bukan baru, terjadi. Hanya baru terbongkar, karena kehebatan KPK.

Kenaifan yang pura-pura ditunjukan Pramono, justru membuat Ironi ini semakin menjadi lelucon ala Marimar Drama Mexico yang menjadi kegemaran para ibu-ibu, dan pembantu rumah tangga di Indonesia.

Faktanya, Korupsi di Partai Demokrat, bukanlah penyakit satu orang saja, karena kasus ini adalah Jamaah Pecinta Uang APBN, dan Dana Asing yang digunakan untuk memperkuat kekuatan partai Demokrat itu sendiri.

Faktanya, Partai Demokrat tentunya tidak ingin mencari kader yang kere, apalagi tukang cabe, tukang becak, tukang bakso.

Mereka terdiri dari tokoh-tokoh yang sudah memiliki pendidikan yang tinggi. Sehingga gaya berJamaah Korupsi nya pun sudah kelas Tinggi.

Terlihat dari kekayaan para koruptor yang sudah masuk penjara. Mereka memiliki kekayaan yang Woow.... kekayaan yang mungkin PNS biasa harus bekerja 3kali hidup. Dimana jangka waktu hidup PNS itu sekitar 60 tahun... sehingga PNS untuk mendapatkan kekayaan seperti para Jamaah Korupsi dari Kader Partai Demokrat adalah 180 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun