Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

“Character Assasination”, Prabowo di Indonesia?

30 Maret 2014   08:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1396116224654415236

[caption id="attachment_317684" align="aligncenter" width="562" caption="By Kompas.com"][/caption]

Denpasar, Maret 30, 2014

Membaca tulisan salah satu Kompasioner kader dari Gerindra, yang bernama Casmudi, berjudul "PRABOWO DAN HARIAN “NEW YORK TIMES” membuat saya harus membuat tulisan tanggapan, seperti tulisan2 saya terdahulu mengenai Prabowo Subianto, capres dari Partai Gerindra, sedikit demi sedikit saya mencoba mengupasnya.

Jika dalam kata yang sangat ramai digunakan oleh majalah Matra, adalah Asimetrik Informasi, yang digunakan dalam istilah bisnis, secara salah karpah digunakan dalam bidang Politik di Indonesia.

Mungkin editor majalah Gatra bergitu obses terhadap istilah ini, sehingga para pengamat bahkan dari partai-partai politik menggunakan istilah yang sama, seperti politikus PAN, menyinggung masalah mengapa Kedutaan Besar, dan Konsulatnya di pagar tinggi2. Untuk menanggapi masalah pagar akan saya tulis dalam tulisan yang lebih komprehensif.

Asimetris Informasi, yang cocok dipakai adalah bisa dibagi dengan 3 kelompok yang terlibat dan akan menanggungnya.

Penjual.
Prabowo sebagai Capres dan partai Gerindra, justru mengetahui lebih banyak mengenai "Komoditas" yang diperdagangkan.

Pembeli.
Rakyat Indonesia sebagai pemilih presiden untuk periode lima tahun yang akan datang.

Pengamat.
Pihak yang mengamati, mengkatalogisasi, menyimpan data2, dan informasi yang diberikan baik secara resmi, maupun yang tidak resmi.

Saya sebagai seorang pengamat, yang tentunya tidak BISA, saya katakan dengan Jelas, bahwa Saya TIDAK BISA menjadi bagian dari Rakyat yang akan berbondong2 memberikan suara mereka.
Tetapi saya adalah pensiunan tukang becak, yang memiliki Asimetris Informasi yang mungkin lebih banyak datanya dari Prabowo, dan kader di Partai Gerindra.

Untuk menunjukan bahwa Prabowo di jadikan Charrater assasination, seperti dahulu dikatakan bahwa Prabowo adalah Kambing Hitam, disaat kerusuhan, pembakaran, penculikan, bahkan pembunuhan rakyat yang ada di tahun 1997 sampai 1999. Seperti dalam tulisan disini (click).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun