Mogadishu, 24 Oktober 2011, Gelegar suara banyak kaum pemerontak yang mengepung Khadafi disaat keadaan sangat kritis, dan tegangnya dalam suasana perang.
Panas, lelah,mata yang penuh sendu, penuh gemeteran, bercampur gembira, mereka, yang terdiri dari pelarian tentara, tukang sapu, supir taksi, tukang klontonga, sarjana, mahasiswa, pelayan restoran, gembala kambing, yang dalam waktu kurang dari 6 bulan harus belajar bagaimana menggunakan senjata seperti AK47, roket propelled granat, senjata 50 kaliber, senjata mesin anti tank, menggunakan pistol, 9 mm, dan roket. Dimana mereka tidak pernah mengetahui apa artinya perang, karena selama ini mereka adalah generasi yang hidup dalam kekuasaan pemimpin besar revolusi selama lebih dari 40 tahun. Dalam hari2 sebelumnya terdengar suara tangisan, kesedihan, merana, dan tak menentu. Kadang beberapa dari mereka berpikir, mengapa sampai terjadi seperti ini, dan Nasi sudah menjadi bubur. Melihat dari laporan2 banyak dari kita yang ada di seluruh Indonesia, menjadi teringat bagaimana Indonesia bersyukur, dengan kebijaksanaan Pak Harto untuk mundur dengan Hormat, sehingga apa yang terjadi di Libya tidak terjadi. Penulis melihat kejadian yang terjadi di Libya, menjadi teringat seandainya semua Pemimpin yang ada, baik kepala suku2, dan kaum tua2 serta ulama bersama-sama berunding dan bersatu di Somalia. Mencari solusi yang baik untuk bangsa Somalia. Dengan sejujurnya Somalia adalah daerah yang sangat indah, tidak perlu di buat pulau buatan seperti di Emirat Arab. Karena daerah ini sangat indah sekali. Bahkan 25 tahun yang lalu termasuk Mogadishu sebagai kota yang terindah pantainya. [caption id="attachment_139000" align="aligncenter" width="584" caption="Pantai Zeila, Somalia"][/caption] [caption id="attachment_139001" align="aligncenter" width="612" caption="Pantai Senggigi, Lombok"][/caption] Teringat Indonesia yang begitu indahnya, ribuan pulau, dan pantai2nya yang indah dengan pasir putihnya. Di jaman modern sekarang ini, dengan banyaknya informasi yang berlalu-lalang di web, membuat kita seyogianya semakin bijaksana, dan bersatu. Keinginan, pengalaman yang brutal dan keji mengenai perang yang sangat VIVID di muka para pemirsa di seluruh dunia, menjadikan pelajaran. Hanya ALLAH yang memiliki Kebenaran Yang Ilahi. Apa yang kita insan tabur, Kita akan menuainya. Dan Kebenaran hanya Miliki ALLAH. Dengan meniru Kasih dan Kebenaran serta Jalan Lurus ALLAH. Dengan membantu mereka yang lemah, Dengan membantu mereka yang berkekurangan, Seperti ALLAH telah mencurahkan Rahmat kepada kita semua. Ditulis setelah menguburkan 10 anak-anak yang meninggal karena kelaparan dan perang. Arabic:Ā 1.1 ŲØŁŲ³ŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁ 1:2 Ų§ŁŁŲŁŁ ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁ 1:3 Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁ 1:4 Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŲÆŁŁŁŁ 1:5 Ų„ŁŁŁŁŲ§Ł ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲÆŁ ŁŲ„ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŲ¹ŁŁŁ 1:6 Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŲµŁŁŲ±ŁŲ§Ų·Ł Ų§ŁŁ ŁŲ³ŲŖŁŁŁŁŁ Ł 1:7 ŲµŁŲ±ŁŲ§Ų·Ł Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŲ¹ŁŁ ŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŲŗŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁ ŁŲŗŲ¶ŁŁŲØŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŲ¶ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ Transliteration: Al-Fatiha | 7 verses | The Opening | Ų³ŁŲ±Ų© Ų§ŁŁŲ§ŲŖŲŲ© Sura #1 | Makkah
BismillÄhi r-raįø„mÄni r-raįø„Ä«mAl įø„amdu lillÄhi rabbi l-'ÄlamÄ«nAr raįø„mÄni r-raįø„Ä«mMÄliki yawmi d-dÄ«nIyyÄka na'budu wa iyyÄka nasta'Ä«nIhdinÄ į¹£-į¹£irÄį¹ al-mustaqÄ«mį¹¢irÄį¹ al-laįøÄ«na an'amta 'alayhim Ä”ayril maÄ”įøÅ«bi 'alayhim walÄįø įøÄllÄ«nTranslation:Ā [Quran 1:1]. In the name of God, the Compassionate, the MercifulPraise be to God, the Lord of the worldsThe Compassionate, the MercifulMaster of the Day of JudgmentYou alone do we worship, and you alone do we ask for helpGuide us to the straight pathThe path of those whom you have blessed, not those who have deserved wrath, nor the misguided. Jack Soetopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H