Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Muhaimin Iskandar Tidak Memihak Buruh?

23 Januari 2014   09:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti pernyataan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen, Jokowi, gubernur DKI, bahwa pemerintah daerah sudah memberikan dasar dari upah minimum.

Memang dalam kasus-kasus khusus, harus ada negosiasi, seperti perusahaan yang menyangkut metal, alat berat, konstruksi, besi baja, semikondutor, dan pabrik-pabrik yang tingkat menggunakan teknologi mutahir.

Sungguh sangat disayangkan sepertinya Muhaimin Iskandar, tidak mengerti ada beberapa pabrik yang sangat perlu, mendapat pendapatan upah yang lebih tinggi, diatas UMR. Khususnya, seperti Pabrik Ban, Pabrik Sepatu Bermerek, Pabrik Penjahitan Industrial Kulit, Pabrik Electronik, Konstruksi, Pembangunan, karena menurut saya dengan memberikan UMR yang sesuai dengan abad ke21 ini justru akan membantu masuknya invesator yang lebih baik, bukan invesator asal-asalan yang hanya mengharapkan upah buruh murah, dan mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari SUBSIDI Pemeritah.

Justru Muhaimin, seharusnya memfokuskan mengerjakan Tugas Beliau yang sebenarnya sebagai Kacung Rakyat (Buruh)m yaitu menjadi Garda dari Exploitasi Kepandaian, dan kerja keras Buruh Indonesia, dari perusahaan-perusahaan yang hanya menjadi Benalu, Manja, yang tidak memikirkan kesejahteraan buruh Indonesia, karena mengejar Keuntungan semata-mata, diatas kerja keras buruh Indonesia.

Oleh sebab itu secara pribadi, saya memiliki pengalaman, bahwa semua pekerja yang pernah bekerja dengan saya, tidak pernah mengeluh, karena UPAH, FASILITAS, Kesehatan, DAN BEASISWA Untuk Anak-anaknya Terjamin.

Tanyakan kepada semua pekerja atau buruh anak negeri yang bekerja di Perusahaan Asing, khususnya pernusahaan tambang, dan migas. Upah mereka sudah CUKUP, dibandingkan Upah pekerja di perusahaan anak negeri sendiri.

Pernyataan ini bukan isapan jempol belaka, oleh sebab itu disaat demo pekerja Freeport, saya mendukung 100 persen, karena upah 10-20 juta di Papua, tidaklah mencukupi lagi, apalagi kebanyakan pekerja disana sudah mengabdi lebih dari 8 tahun keatas.

Sebagai penutup, Seandainya Muhaimin Bisa Kembali 1 hari saja, menjadi Buruh yang bekerja 12 jam di Pabrik di Bekasi. Saya yakin, beliau akan Belajar Bagaimana Ketekunan Pekerja Indonesia, bukan soal Tingkat Pendidikan nya yang Matter, tetapi Ketekunan dan ketabahan Bekerja sebagai bagian dari Ibadah........

Salam Solidaritas Buruh Indonesia

Jack Soetopo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun