Di Bawah Naungan Kolong Jembatan, 24 Januari 2012
Ohhhh...Cinta.....ohhhh Di saat indah hati bersemi, Di tabrak becak sampai bejol, Mencelat keluar dari hati merana. Cinta.... Ohhhh...Cinta... Kasih mu bak angin gurun yang meyegarkan, Kasih mu bak angin pantai yang membangkitkan Gairah dan menyegarkan jiwa yang hampa. Seandainya tidak di tabrak becak, mungkin cinta akan tetap di dalam hati, Seandainya tidak tersenggol bemper becak, mungkin cinta akan tetap bertengger di otak. Bagaikan renungan malam, menemani sejuknya musim hujan Bagaikan aspirasi siang, menemani teriknya musim kemarau. Disaat di bawa pergi, Betapa nyaman diri yang merana, Betapa sejuk nurani yang tersiksa, menyelubungi bak awan mendung hujan. Oh.... Cinta ....ohhh Mengapa cinta membiarkan diri jalan di sana? Membiarkan diri di tabrak becak, Apa salah cinta sehingga harus melewati jalan itu? Seandainya .... Seandainya..... Becak sudah pensiun.... Cinta akan terus bersama selamanya.....
Lanjutan dari kisah "Perjalanan Tukang Becak Mencari Adinda."
Jack Soetopo
COPYRIGHT © 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H