Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Drama

Titiek Diperkosa Kompasioneritas

23 November 2011   19:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasihan dia, Kasihan dia terkapar..... Setelah di nikmati badan nya yang indah, Setelah di isap keuntungan nikmatnya
Titiek yang malang, Dulu dipuja, puji Dulu di sedot untuk untung, Dulu di isap untuk ketenaran...
Kini kau di campakan.. Kini kau di buang... Habis Manis...... Sepah di buang... Dulu kau di puji.... Dulu kau di angkat Ratu Kini Telanjang.... Terbukakan kemaluan.... Semua mencoba menikmati tubuhmu, Semua mencoba meniduri lengkuk tubuhmu, Kenimatan sedotan asmara mu, Kenikmatan sirih golekan tubuh mu, Kini terlanjang tanpa busana, Kini bugil tanpa penutup, Tercampakan di pinggir got, Merana dan sendu.... Semua yang memperkosa mu, Tertawa Riang..... Tertawa Puas... Beramai mereka memperkosa.... Padahal Kau menggunakan trik lama Selama umur manusia....di bumi ini.. Padahal Kamu hanya mengikuti tren lama, Selama umur insan ...di bumi fana ini.... Tukang becak memandang dari jauh Tukang becak mencoba menolong... Apa daya....becak kami pun hancur di rusak massa... Apa daya ...diri kami pun di hancurkan dengan botol2 dan batu2.... Para penguasa memperkosa mu, Sehabis menikmati Ketenaran mu, Sehabis menikmati hasil jerih payah mu, Mereka beramai ramai memperkosa mu... O.....Titiek...yang malang.... O .....Titiek ....yang telanjang.... Badan mu penuh lobang... Seluruh lobang mu penuh darah.... Darah yang sudah mengering... Darah seorang pemain hoax.... Biarlah Sabda mu di sampaikan... Biarlah Jasad mu di tutupi..... Tukang becak...yang menggotong ... Jasad mu yang penuh lobang..dan darah....

Surat sajak dari tukang becak yang menjadi pengantar sabda mu.... Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun