Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia bukan Negara Miskin!!

11 Mei 2011   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:50 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa banyak pandangan masyarakat luas bahwa Indonesia negara miskin? Tulisan ini setelah diskusi saya dengan salah satu warga Kompasiana yang sangat saya hormati, tentunya saya tidak ingin memberikan namanya disini. tetapi spirit beliau membuat saya tergugah untuk menapis pandangan yang ada selama ini. Yaitu bahawa negara Indonesia kita dan rakyanya adalah miskin.


Oleh sebab itu mari kita teliti kata MISKIN? apa arti MISKIN itu? dan dari mana kata MISKIN ini dalam kosa kata di Indonesia.


Miskin adalah bagian dari huruf M yang sedang popular di jaman teknologi sekarang ini, seperti mobile,mana, motor,makan,minum,maling, dan banyak lagi. Kosa kata Indonesia M adalah salah satu yg terkenal sekali. Kalau M adalah Primadonanya huruf yang dipakai sehari2.


Miskin dalam kosa kata Indonesia atau Malayu adalah tidak memiliki apa2. Tetapi kalau kita mencari2 di google banyak sekali artinya, di Idaho,AS adalah nama perusahaan daur ulang, ada nama belakang orang(last name), nama kota, nama hotel/motel, menurut wiktionary.org dalam bahasa Arab Turkish nya, berarti Ł…Ų³ŁƒŁŠŁ† (miskin) (unfortunate)tidak beruntung, tidak memiliki apa2, tidak sukses, tidak berdaya.


Kenapa sebagian dari masyarakat memiliki pandangan seperti ini?


Padahal Miskin yang sebenarnya adalah mengartikan bahwa karena tidak berutung mereka menjadi miskin. Lalu pertanyaan kembali muncul kenapa banyak masyarakat menyamakan ratakan kata miskin?


Banyak masyarakat tahu bahwa Indonesia kaya akan alamnya, kaya akan masyarakatnya, cantiq, ganteng, pandai, penuh keramahan, hatinya bersih.


Saya jadi teringat perjalanan saya sebagai tukang becak membawa saya ke daerah terpencil di daerah Papua. Di satu dusun terpencil disana, saya berjumpa dengan warga yang ramah tamah, walaupun dalam perawakan fisiknya mereka menurut banyak orang yang belum mengenal suku aborigin atau papua aburigin atau african aborigin, tentunya menyeramkan sekali.


Salah satu tetua dari mereka menjelaskan keadaan hidup mereka, bahwa "This is our way of life, bersatu dengan nature so kindly give us rain dan fish and land. We took what we can to eat and for our family."


"Kenapa tidak memiliki kapal2 yang besar dan membuat bisnis yang besar?", saya tanya.


Beliau mengatakan, "Kami disini sudah cukup hidup seperti ini, cara tradisionil ini membuat kami bahagia."


Lalu beliau bertanya kepada saya, " Nak Jack, apakah dengan uang banyak dan kapal serta bisnis yang besar membuat kami akan bahagia dan bersatu dengan alam lagi?"


Pertanyaan ini membuat saya merenungkan kembali apa arti MISKIN dan Sederhana. Miskin mungkin "term" yg dibuat oleh orang2 Kaya untuk merasa diri mereka berutung, jadi yang miskin tidak beruntung. Seperti Mereka yang merasa dirinya kaya membutuhkan orang MISKIN ini agar supaya mereka merasa bangga karena pencapaian kehidupan mereka dengan menyebut diri mereka KAYA. (lihakan melihat tulisan saya mengenai "Orang Kaya Membutuhkan Orang Miskin."


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun