Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Teringat Bapak Wijoyo Nitisastro

5 Mei 2011   00:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Washingto DC. Dalam menyambut Hardiknas, mengingatkan saya terhadap seorang tokoh ekonom yang selalu dijelek2an namanya oleh para Nativis. Padahal beliau adalah seorang ahli ekonomi dan matematika yang sangat cerdas dan berprinsip teguh, keras, serta jujur. Banyak mengatakan beliau adalah The Godfather of Mafia Berkeley. Karena sekolahnya yang tinggi disana. Di luar negeri, beliau di kenal sebagai the Architect of Indonesia's Modern Development. Hingga kini banyak masyarakat tidak mengenal siapa beliau. Padahal Beliau pada umur 30-an saja sudah menjadi Dean dari Fakulats Ekonomi di Universitas Indonesia. Jarang dijaman saat itu seorang cerdas dan muda seperti beliau yang tidak memiliki politik agenda. Teringat saat beliau berkunjung ke Washington DC untuk suatu acara ekonomi bilateral, dimana saat bernegosiasi beliau, menunjuk kesalahan2 dari para ahli accounting di departemen keuangan dan Bank Central Amerika Serikat. Kesalahan apa? Kesalahan membulatkan angka2. Sampai kaget mereka tidak menyangka betapa jeli dan tegasnya beliau. sehingga data2 yang ada setelah dihitung kembali malah merugikan sekali posisi Indonesia. Bagi para akuntan dan pakar matematika tentu mengerti sistem pembulatan jika dalam US Dollar begitu sederhana saja, tetapi jika di kurs kan ke mata uang Rupiah akan sangat berbeda jauh sekali. Hal ini yang beliau tunjukan. Ā Sehingga pertemuan ini harus ditunda beberapa hari, untuk merevisi angka2 yang merugikan Indonesia. Wah.... dalam hati saya, hebat sekali beliau ini, begitu banyak Bankers dan Pakar2 Ilmu Ekonomi dan matematika yang bekerja di Departemen Keuangan dan Bank Sentral AS, dikoreksi didepan umum begitu. Oleh karena itu kadang kami sesama tukang becak menyebut beliau adalah " Guru Besar Ā muda". Pendidikan kita di Indonesia sangat lah bagus sekali saat itu, tegas, dan nyata sekali dalam prakteknya. Pujian kepada beliau yang tegas, dan jujur ini mengangkat nama beliau di mata dunia, khususnya di Amerika. Bahkan ada beberapa pejabat Pemerintahan Amerika yang ingin sekali beliau untuk bekerja di sana. Tetapi beliau dengan hormatnya menolak. Semoga tulisan ini membantu meluruskan fakta sejarah yang sebenarnya terhadap beliau. Dan bagi generasi muda dan anak2 perlunya pelajaran Matematika. Kenapa? Ā Supaya kita tidak dibohongi lagi oleh orang2 yang pandai menipu secara halus. Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun