Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Osama dan Indonesia

2 Mei 2011   21:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Washington DC, 02 May 2011. Ramai berita tewasnya Osama bin Laden pemimpin besar alQaeda sampai memenuhi semua media di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia. Seluruh media kecuali majalah Bobo dan majalah Kawanku yg tidak ikut serta dalam merayakan dan pemberitaan mengenai kematian sosok yang paling ditakuti didunia ini. Banyak sekali pendapat2 yang pro dan yang kontranya, ini dapat dimaklumkan karena kebebasan masyarakat yang sekarang dilindungi oleh undang-undang. Bahkan ada yang secara jelas di muka umum mendukung dan ada juga secara jelas memberikan tanggapan bahwa mereka merasa lega dengan berita ini. Biar bagaimanapun sejarah telah menujukan bahwa manusia adalah mahluk cerdas dan pandai. Semakin pandai manusia, semakin memiliki kekuatan untuk menjadi pemimpin. Ditambah lagi dengan ambisi seseorang yang cerdas, tentunya tidak ingin menjadi sekedar bayang2 saja. Manusia ingin dikenal. Manusia ingin dipuji2. Bahkan ada yang extrime, seperti pemimpin Besar Korea Utara yang ingin menjadi Kaisar Jepang. Oleh sebab itu dalam sejarah manusia yang telah tercatat, kita melihat begitu banyak manusia yang cerdas dan berkuasa terhadapa manusia lainnya muncul silih berganti. Ada manusia yang dengan sengaja mengexploitasi manusia lainnya. Ada yang bertanggung jawab terhadap pengahapusan satu generasi atau bangsa. Ada yang bijaksana dan soleh. Di Indonesiapun tak terluput dari ekspolitsi atas ketenaran Osama bin Laden. Banyak orang di Indonesia, tersihir dengan kesaktian dan kecerdasan Osama dalam menjabarkan posisinya dan kritik2nya terhadap negara2 barat dan khususnya kepada negara Amerika. Ini dapat dilihat dari sekian banyak pemimpin dari Timur Tengah yang ada saat ini tersingkir,oleh kecerdasan Osama. Ditambah lagi usaha Osama yang kontrovesial dan mencengakan dengan serentetan pernyataan2 umum beliau di AlJazeera TV. Dan serentetan aksi teror dan pemboman dimana-mana sampai mencapai puncaknya ketenarannya, yaitu peristiwa 9/11 di Amerika. Dalam pesan khususnya kepada seluruh dunia, dengan bangganya beliau mengatakan bahwa Dialah yang bertanggung jawab. Tentunya pihak Amerika tidak hanya menerima pernyataan Osama begitu saja, sehingga mereka mengirim tim untuk mencari bukti nyata atas kebenaran pernyataan Osama adalah pemimpin al Qaeda yang bertanggung jawab terhadap peristiwa 9/11, dimana banyak orang dari segala bangsa yang menjadi korban, termasuk warga Indonesia. Sejak kejadian itu, warga Indonesia yang ada di Amerika dan diseluruh dunia mulai di periksa, dicurigai sebagai pengikut alQaeda. Di Indonesia, diberlakukan travel restriction, dan turis menjadi gerah untuk datang ke Indonesia. Dan beberapa golongan kecil di Indonesia menjadi pengikut Osama, sehingga seluruh rakyat Indonesia harus menerima getahnya. Setiap nama yang berbau bukan Indonesia dipersulit untuk bepergian keluar negeri. Ketegangan mencekam dimana2, bahkan setelah kejadian pertumpahan darah di Ambon, di Palu, dan pemboman di Bali. Banyak warga Indonesia melarikan diri, mencari perlindungan kepada negara2 barat. Osama trend melanda Indonesia secara sistematis terjadi di Indonesia, dan ini dapat dilihat dari beberapa faktor 1. Dalam pemerintahan, tanpa sadar beberapa pejabat pemerintah yang bersimpati terhadap Osama. Sehingga dalam menjalankan policynya mereka mulai berat sebelah. Bahkan ada banyak dari mereka berlomba2 berkorupsi ria, bekerja sama dengan pedagang2 nakal untuk meraup kekayaan negara. Berkoalisi dan berintrik ria menjatuhkan orang2 yang tidak bersalah dengan alasan yang dibuat2 atau rekayasa. Banyak pejabat2 bermalas-malasan dan berpesta belah duren secara terang2an di siang bolong. Ini terbukti dengan meningkatnya kasus para pejabat pemerintahan Indonesia yang terjerat Pasal Penyalahgunaan Uang Negara atau Kosupsi. Bahkan mereka adan yang ingin mengganti Pancasila dengan idiologi Osama. 2. Dalam pemimpin ulama dan pemuka agama mengambil tindakan2 yang berkotak2 dan ada yang cendrung memihak pihak2 tertentu saja. Mereka berlomba mencari dana supaya membangun gedung ibadah yang megah seperti gedung DPR. Mereka belomba membuat khobah2 yang menarik supaya banyak orang menyumbang kepada mereka. Sehingga mereka bisa membeli rumah yang mewah, berstudi banding keliling dunia dengan dana sumbangan dari masyarakat dan dana dari luar negeri. Mereka berlomba2 membuka sekolah2 yang mewah sehingga banyak orang mau masuk belajar dan membayar jutaaan rupiah. 3. Dalam Keamanan, polisi dalam tugasnya mengamankan negara seolah2 membiarkan keadaan yang terjadi semakin mencekam masyarakat luas dan turis2 maca negara. Sehingga akhirnya dengan tekanan2 dan bantuan dana dari luar negeri, barulah terlihat gerakan2 yang positif dalam penanganan tugas yaitu sebagai alat negara yang memberikan rasa aman kepada warganya dan turis yang datang ke Indonesia. Polisi ramai bekerja siang malam untuk mencari kesalahan orang banyak dan menarik suap dari masyarakat. Kebiasaan dulunya semakin merajalela. Kosupsi, kolusi, rekayasa menjamur bak jamur di musim hujan. Pemerasan menjadi lumrah lagi. Spirit reformasi menjadi pudar. Pejabat2 tinggi Polri dengan bahagiannya menaruh uang hasil jarahan di bank2 di Singapore, Italy, dan Guyana dengan bangganya berpesta belah duren di kantor yang angker. Mereka berterima kasih atas Osama karena ketenarannya, mereka menjadi kaya raya dan ditakuti. Mereka merasa invisible and untouchable. Suka menjadi artis seperti penyanyi dan artis India. Ada yang menjadi pembunuh bayaran. Ada yang menjadi mafia atau gangster berpangkat bekerja sama dengan preman2 pasar. Kebiasaan manusia yang tamak dipersonifikasikan dengan menggunakan ketenaran Osama. 4. Dalam kancah politik, para politikus mengambil kesempatan untuk memajukan agenda2 nya untuk mecari massa. Mereka ikut juga mendapatkan keuntungan dari ketenaran Osama. Sehingga terjadi banyak masyarakat sadar atau tidak mulai mengikuti mereka. 5. Media massa, mereka sangat senang dengan ketenaran Osama ini, karena apa? Karena mereka mendapatkan sensasi dengan sensasi semua orang berbondong2 antri untuk berlangganan dan membaca, banyak dari mereka di media massa yang menjadi kaya raya karena ketenaran Osama ini. 6. Pengusaha2 bersuka cita dengan ketenaran karena apa? Karena praktek2 mereka yang curang seperti suap, menipu pajak, pencemaran lingkungan, menggelapakan uang nasabah, membawa lari uang hutang yang ada serta membiarkan pemerintah Indonesia yang menanggungnya. Pengusaha yang nakal ini terus mengambil kesempatan dalam keruhanya keadaan yang ada. Ada yang berlomba2 menjual produknya. Ada yang berlomba2 berhutang milyaran rupiah dengan memborong minyak dan gas sehingga mereke mendistribusikan minyak dan gas kepada konsumen di Indonesia setetes demi setetes. lalu menaikkan harga sensuai dengan hukum ekonomoi 101. Demikian juga dengan komoditi pangan, garment, elektronik, serta telekomunikasi. Sampai telefon genggam (HP) dijual seperti kacang goreng. Laku keras. 6. Masyarakat biasa, mereka yang menjadi pembayar pajak, konsumen yang loyal. Merekalah yang terkena getahnya. Berkat ketenaran Osama, mereka takut bertamasya. Mereka yang bekerja keras menjadi khawatir dan tidak tentram. Setiap mereka mau pergi kerja selalu dihalangi oleh demonstrasi dimana2. Mereka mau beribadah dengan tenang dan khsusk, tetapi yang mereka dengar hujatan2 kepada Amerika dan negara2 barat. Bagi umat yang minority mau beribadah, gedung nya di segel karena Osama. Mau nonton film anak anak seperti Unyil, tidak bisa karena film2 dan sinteron2 sudah tidak bermutu lagi. Guru2 yang ingin mengajar anak2 sekolah jadi bingung, bagaimana mengajar karena apa besok ada hari, apa besok sekolah di tutup, genteng bocor, kaca-kaca rusak, dan listrik jeprat-jepret. Sementara petani sulit mencari nafkah, beli bibit mahal, lalu kalaupun panen, hasilnya tidak seimbang dengan modal dan kerja keras. Buruh mau minta gaji takut, karena pengusaha yang menjadi bosnya menggunakan banyak oknum Polisi dan militer serta preman pasar untuk mengintimidasi. TKI minta tolong tidak dihiraukan. Para TKI kalau pulang ke Indonesia selalu di peras oleh preman2 berkantor di bandara terutama Bandara Soekarno Hatta, Ironis sekali Bandaranya bernama Para Pendiri Negara, tetapi isinya dipenuhi oleh preman2 yang berseregam. Jadi terpaksa menahan kerinduan dengan bertahan bekerja lebih lama. Tanpa sadar Indonesia tersihir dengan kharisma Osama bin Laden. Tiada hari tanpa Osama. Tidur ingat Osama. Mimpi ingat Osama. Mandi pun ingat Osama. Mau keluar rumah ingat Osama. Pulang kerja ingat Osama. Osama merasuki jiwa. Osama menjadi idola anak muda. Osama menjadi bahan kebencian. Osama membuat kaya raya. Osama membuat sengsara. Masyarakat di sekitar Citarum dan kali Ciliwung serta sungai2 besar lainnya di Indonesia semakin malas karena Osama. Memang benar, Osama telah memasuki Indonesia. Jack Soetopo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun