Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Menjadi Kaya Raya Kembali!!!

27 April 2011   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:21 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_103489" align="aligncenter" width="640" caption="Logo yang terkini (by Pertamina)"][/caption] Lanjutan mini seri dari mengenai Pertamina. Yes, Pemerintah Indonesia mengikuti jejak Amerika, dan China dalam menggunakan teknologi yang terbaru di bidang explorasi perminyakan dan gas bumi. China telah menjadi talk of the world mengenai rencana yang terbarunya untuk mengexplorasi minyak dan gas bumi. China telah menghabiskan puluhan miliar dolar dalam mencari dan membeli sumber energi dari Afrika ke Amerika Latin untuk mencukupi bahan bakar dari industri yang tumbuh dan berkembang pesat dalam negerinya. Apa itu teknologi yang terbaru ini. Jika dalam Telekomunikasi disebut teknologi 4G LTE. tetapi dalam bidang perminyakan dan gas bumi disebut Shale Gas Extraction Technology. Yes .....LNGand CBM. [caption id="attachment_103482" align="aligncenter" width="679" caption="Indonesia CBM reserve (by txa&m)"][/caption] Suatu berita menggembirakan menurut laporan Kompas 19 November 2010, bahwa Pertamina akan menjalankan visi penggunaan 25 persen energi terbarukan pada 2025. 5 bidang energi baru meliputi geotermal atau panas bumi, gas metana batu bara (coal bed methane/CBM), gas alam pada lapisan batuan dangkal (shale gas), mikroalga, dan energi angin. Menurut laporan JakartaGlobe,March 11, 2010, ITB memperkirakan cadangan shale gas di Indonesia dapat mencapai 1,000 trillion cubic feet. [caption id="attachment_103485" align="aligncenter" width="640" caption="byCBM AD"]

130386234027592280
130386234027592280
[/caption] Menurut laporan CBM Asia Development, Indonesia memiliki salah satu cadangan CBM terbesar di dunia dengan potensi 453 triliun kaki kubik ("Tcf"), lebih dari dua kali lipat cadangan alam negeri gas. Cekungan Sumatera Selatan, cekungan CBM terbesar di Indonesia, diperkirakan mengandung sumber daya di tempat sekitar 183 Tcf, dan Basin Kutai, cekunganCBM terbesar ketiga di Indonesia, diperkirakan mengandung sumber daya ditempat sekitar 80 Tcf (SPE, 2004). Antara Mei 2008 dan Agustus 2009, 15 CBMPSC diberikan oleh Pemerintah Indonesia, mewakili komitmen eksplorasi sebesar US $ 95.680.000 selama 3 tahun ke depan. Kajian komprehensif sumber daya metan metana di Indonesia termasuk minyak bumi dan analisis data pertambangan batu bara diidentifikasi 12,7 triliun m3 atau 453 Tcf calon sumber daya gas metan di semua cekungan batubara darat(Society of Petroleum Engineers, 2004). Sementara potensi gas metan diidentifikasi di semua 11 dari cekungan batubara Indonesia, Sumatra Selatan dan cekungan Kutai, dimana Perusahaan difokuskan, peringkat pertama danketiga dalam hal potensi sumber daya gas metan dengan 183 Tcf dan 80,4 Tcf masing-masing dari metana calon metana sumber daya. Menurut laporan dari JakartaUpdatesDec 04, 2010, PT Pertamina Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Dwi Martono mengatakan,Pertamina bertekad untuk memenuhi semua kontrakeksplorasi dengan segera." Dengan perkembangan semoga Indonesia menjadi kaya raya kembali. Semoga PT Pertamina mempertahankan kinerja yang efisien dan profesional menuju abad ke-21. Sehingga kita semua masyarakat Indonesia dapat juga menikmati. Disclaimer: Opini pribadi dari seorang tukang becak, tidak menyangkut badan2 yang disebutkan diatas. Penulis bertanggung jawab sendiri atas tulisan ini. Untuk kritik dan saran, silahkan menulis ke email yang telah disediakan dengan gratis oleh Kompasiana . Penulis tidak mewakili Kompasiana dan Kompas Family, atau badan hukum dari negara manapun didunia. Penulis hanya memakili badan hukum yang ada sebagai tukang becak. Untuk daftar referensi yang diambil penulis akan dituangkan dalan bagian terakhir dari mini seri ini atau anda dapat mengemail penulis. Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun