Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

17 Agustus 1945 Dalam Memori Tukang Becak

17 Agustus 2012   08:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:37 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Bawah Kolong Jembatan, Agustus 2012

Saya pribadi tidak tahu dimana saya dilahirkan, entah itu di kota Makasar, atau di daerah residenan Bolaang Mongondow, yang jelas setelah saya di boyong ke Amerika, tanggal 17 Agustus 1945 dan tanggal lahir di kota Makassar.

USS Selat Makassar (CVE-91)adalah salah satu nama kapal perang Amerika Serikat atau lebih dikenal sebagai Escort Aircraft Carriers kelas Casablanca. Setiap kali para tukang becak berkumpul mereka selalu bergurau bahwa saya di lahirkan bukan di darat tetapi di Selat Makasar.

Betapa bahagianya secara pribadi dapat selalu merayakan hari ulang tahun dengan perayaan kemerdekaan Indonesia. Seperti USS Makassar Strait yang akhirnya pensiun, demikian juga saya juga akhirnya di pensiunkan.

Dan hari ini adalah hari resmi saya pensiun, dan untuk pertama sejak saya berumur 18 tahun menikmati kehidupan sebagai penumpang bukan lagi sebagai tukang becak.
Jika di lihat dari kekuatan fisik masih bisa genjot becak, walaupun otot bukan seperti dulu lagi......

Oleh sebab itu saya merasakan Perayaan Kemerdekaan Indonesia kali ini sangat mendalam sekali maknanya. Sebagai generasi yang bukan pembuat negeri Indonesia, hanya menikmati kemerdekaan sangat berhutang budi sedalam-dalam nya kepada para mentor, dan penjuang2 yang tanpa pamrih berperang melawan para penjajah dan para kelaliman di dunia dan di bumi Indonesia ini.

Saya masih ingat sekali di saat saya berumur 17 tahun dimana saya harus masuk sekolah tukang becak, dan meninggalkan kewarga negaraan Indonesia saya. Dimana saat itu, saya memilih menjadi tukang becak, dan membangun karir saya di negari orang lain. Dengan pemikiran saya tidak bisa mendapatkan kesempatan seperti ini di negeri tercinta Indonesia.

Dimana beberapa bulan lalu sebelum ulang tahun saya yang ke 17, saya mendapat kesempatan berjumpa dengan panglima revolusioner dan president pertama Indonesia, Bapak yang terhormat Soekarno. Dimana berkunjung ke Amerika, dan datang ke kota dimana saya tinggal.

Saya diundang untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 17 di sana. Wah......pengalaman yang sangat tak terlupakan sepanjang masa hidup saya.

Indonesia adalah negara demokrasi di bawah Pancasila. Negara terbesar ke2 saat itu yang berazaskan sistem demokrasi terbesar di Asia. Jewel and Model sistem demokrasi yang banyak sekali para ahli di Amerika yang sangat memiliki interest untuk mempelajari.

Dengan menganut paham Bhineka Tunggal Ika..... walaupun kita berbeda2 dan terdiri dari segala suku dan bangsa tetapi bangsa Indonesia adalah yaitu kita adalah Bangsa Indonesia. Siapa yang tidak tercengang-cengang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun