Mohon tunggu...
Jab16 Pumara
Jab16 Pumara Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

ambulan zig zag Om saya (Iwan Fals) kini diubah ambulan zig zag Pa'de saya (Joko Widodo)

20 Februari 2013   07:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dera anak bayi yang meninggal akibat penyakitnya yang lambat ditangani,
( berita yang beredar ) akibat ditolak di Rumah sakit satu lalu ke Rumah sakit
selanjutnya sampai akhirnya Dera Meninggal sedangkan saudara kembarnya Dera
masih Hidup sampai saat ini dan sedang menjalani perawatan.

Kartu Jakarta Sehat atau yang biasa disebut KJS merupakan kartu kesehatan
untuk Masyarakat DKI Jakarta, dengan KJS masyarakat DKI Jakarta dengan Mudah
untuk masuk Ke Rumah Sakit tanpa lagi harus Perlu Tanda Tangan Dari Pak RT dan RW
tidak perlu tanda tangan lagi Pak Lurah atau pejabat yang lainnya, sehingga
jika kejadian seseorang yang sedang kritis tak mempunyai biaya bisa langsung
dirawat RS dengan rujukan dari PUSKESMAS tanpa harus menunggu tanda tangan pejabat
dan tanpa harus menahan sakitnya terlalu lama lalu mati karena tak ada tanda tangan
dari para pejabat.

pertanyaan saya "sudah berapa banyak orang yang mati karena sakit tak mampu berobat
dan juga karena tak dapat tanda tangan dari pejabat hanya untuk surat keterangan miskin ???"

menurut saya kebenarannya adalah sudah banyak warga yang tidak mampu ke RS untuk mengobati
penyakitnya karena Takut, Percuma, sia-sia karena tak punya biaya, percuma juga ke RS
karena tidak akan dilayani.

syair lagu Om Saya Iwan Fals ambulan zig zag :
" Deru ambulanceMemasuki pelataran rumah sakitYang putih berkilau
Di dalam ambulance tersebutTergolek sosok tubuh gemukBergelimang perhiasan
Nyonya kaya pingsanMendengar kabarPutranya kecelakaan
Dan para medisBerdatangan kerja cepatLalu langsung membawa korban menuju ruang periksa
Tanpa basa basiIni mungkin sudah terbiasa
Tak lama berselangSupir helicak datangMasuk membawa korban yang berkain sarung
Seluruh badannya melepuhAkibat pangkalan bensin ecerannyaMeledak
Suster cantik datangMau menanyakanDia menanyakan data si korban
Di jawab denganJerit kesakitanSuster menyarankan bayar ongkos pengobatan
Ai sungguh sayang korban tak bawa uang
Suster cantik ngototLalu melototDan berkata “Silahkan bapak tunggu di muka!”
Hai modar aku Hai modar akuJerit si pasien merasa kesakitan
Hai modar aku Hai modar akuJerit si pasien merasa diremehkan "

apa yang telah terjadi pada Dera menurut saya merupakan icon perubahan dari sebuah
sistem pemerintahan dan juga fungsi dari pemerintah itu sendiri, walau kejadiannya
terjadi pada saat sistem dan fungsi pemerintahan Mr. Joko widodo berusaha
merubah moral, etika, cara kerja,kepalanya, otaknya, dengkulnya, perutnya, kelaminnya
untuk menjadi lebih baik lagi sebagai pemerintah.

bodohya lagi ini dimanfaatkan Televisi, Politikus, Pengamat atau yang lainnya
menjadi bahan Kicauan mereka yang dapat menghadirkan cacian dan hinaan lalu menghasilkan
rasa benci bukan solusi.

Turu Berduka Atas Meninggalnya Dera,
semoga Birokrasi Di Negri yang Kita cintai ini semakin baik
dalam melayani Warga Republik ini,
bukankah adanya Pemerintahan ini untuk Melayani dan Melindungi Rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun