Mohon tunggu...
Muchammad Jabrik Muhadjir
Muchammad Jabrik Muhadjir Mohon Tunggu... lainnya -

Keberanian diperlukan untuk berdiri dan berbicara, tetapi keberanian juga diperlukan untuk duduk dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tarif Seluler Murah ? Kurangi Promo Abal-Abal

4 September 2016   18:30 Diperbarui: 4 September 2016   19:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regulator (Menkominfo) sengaja merancukan issue tentang biaya interkoneksi dengan penetapan tarif pungut ke pelanggan.

Kerancuan ini juga sengaja dilakukan oleh operator lain, yang menghendaki tarif interkoneksi turun, sehingga masyarakat menganggap bahwa ketika biaya interkoneksi turun, maka tarif seluler juga turun.

Padahal biaya interkoneksi hanya sebesar 15% menyumbang tarif interkoneksi, dan komponen lainnya jauh  lebih besar yakni biaya aktivasi (termasuk promosi) dan marjin keuntungan.

Jika Menkominfo punya keinginan untuk menurunkan tarif seluler, maka seyogyanya minta kepada operator untuk mengurangi promosi tarif Rp 0 atau harga tak rasional lainnya, yang biasanya ada ketika menawarkan kartu perdana baru.

Atau kurangi promosi yang tak efektif dan minta marjin diturunkan, baru tarif seluler bisa turun.

Biaya interkoneksi merupakan cost recovery bagi operator, sementara tarif ritel terdiri dari biaya interkoneksi, biaya aktivasi, dan marjin.

Biaya recovery dibutuhkan operator untuk bisa terus membangun dan menjaga kualitas layanan.

Lucunya, Menkominfo memaksa cost recovery di bawah harga jual, hal ini sama saja dengan menyuruh operator rugi, terutama yang dominan dan sudah banyak bangun jaringan.

Menkominfo harus berani melihat berapa biaya aktivasi dan marjin selama ini. Jika yang seperti ini dianalisa dan dievaluasi secara seksama, maka hasilnya akan terasa ke pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun