Mohon tunggu...
Jabrik Jabrik
Jabrik Jabrik Mohon Tunggu... -

Pribadi yang tidak pandai menulis puisi, sajak, prosa atau lainnya.. tetapi mencoba menulis Pesan2 cinta kepada Negara, Bumi, Kehidupan, kepada Cinta itu sendiri dan kecintaan kepada Tuhan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cantik...Tampan...

14 Mei 2013   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketahuilah cantik.. mentari masih menunggu senyummu.. tanpa suara.. tanpa sesuatu kau genggam.. kecuali hanya hangat tanganmu .. di satu waktu.. disaat palung waktu terbuka lebar.. mengisi ruang yang sempat kosong.. lalu.. mintalah ibumu melukis kembali.. senyummu itu.. wahai tampan.. berceritalah pada lampu pijar itu.. di teduh naungannya.. tentang kuatnya ibumu berjalan.. bagaimana ia mengusir debu.. disudut hatimu.. lalu.. rasakan lembut sentuhnya.. ia kan mengantarmu.. kemimpi mimpi yang kelak.. kau ciptakan.. nanti.. bersama paruh mentari.. hai cantik.. pelukmu dapat memecah apapun.. kesedihan.. riuhnya pesta.. disini.. disana.. bahkan untuk.. kata yang belum sempat terucap.. dari .. sejengkal inginmu.. sang tampan.. genggamlah cintanya.. dalam setiap denting waktu.. berjalan.. dalam degup jantung.. berdetak.. lalu.. rangkailah sebait sajak.. untuknya.. tentang ketegaran..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun