Mohon tunggu...
Jabir amry
Jabir amry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Makna Kaum Buta Huruf

9 Juli 2024   22:34 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengupas Makna "Kaum yang Buta Huruf" dalam QS. Al-Jumu’ah Ayat 2


Dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 2 Allah berfirman “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Dalam ayat tersebut terdapat istilah “Kaum buta huruf”, lalu apa sih makna dari istilah tersebut?


Dalam kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir di Universitas Islam Madinah, disebutkan bahwa "Kaum yang buta huruf (Ummiyin)" mengacu pada orang-orang Arab pada masa itu. Meskipun sebagian dari mereka bisa menulis, sebagian besar tidak bisa membaca dan menulis, dan mereka bukan termasuk Ahli Kitab. Makna asli dari kata "Ummiy" adalah orang yang tidak bisa membaca dan menulis, dan mayoritas orang Arab pada saat itu termasuk dalam kategori ini. Tafsir ini menjelaskan bahwa kebenaran yang disampaikan melalui ayat-ayat Al-Qur'an bertujuan untuk dakwah, menyampaikan bahwa Al-Qur'an dan Hadits adalah petunjuk dalam menyampaikan kebenaran.


Orang yang tidak bisa menulis disebut ummiy karena kondisi ini dinasabkan kepada situasi di mana seseorang dilahirkan oleh ibunya dan kemampuan menulis itu diperoleh melalui latihan dan belajar. Rasulullah SAW menekankan pentingnya mendidik umat dengan baik tanpa kekerasan atau paksaan. Rasulullah SAW memberikan contoh dengan mengajari dan membina umat membaca Al-Qur'an secara bijaksana, tanpa kekerasan, dan dengan memberikan manfaat kepada seluruh umat.


Dalam kitab Li Yaddabbaru Ayatih yang dikelola oleh Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, dijelaskan bahwa pada istilah "di antara mereka" terdapat dua faidah:


1. Rasulullah SAW, meskipun ummiy, tidak membaca buku atau menulisnya dengan tangan kanannya, namun beliau membawa Al-Qur'an yang belum pernah didengar sebelumnya oleh kaumnya. Hal ini adalah bukti kebenarannya.
2. Pengetahuan mereka tentang nasab, kehormatan, kesucian, dan kejujurannya yang menunjukkan bahwa seseorang yang tidak pernah berdusta kepada manusia tidak mungkin berdusta atas nama Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun