Mohon tunggu...
Jabal Nur
Jabal Nur Mohon Tunggu... Administrasi - Tottenham Hotspur

Menulis Jurnal Perjalanan di www.saksara.xyz Kerjasama bareng bisa hubungi pariandopi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Mitigasi Gempa dari Suku Baduy

15 November 2019   18:26 Diperbarui: 15 November 2019   18:27 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada pada wilayah rawan bencana alam, Indonesia yang terletak tepat di 3 lempeng tektonik dan lingkar cincin dunia membuat sebagian wilayah Indonesia rawan dilanda bencana terutama bencana gempa bumi. Seperti yang baru baru ini saja terjadi yang melanda Maluku dan Bali. Kejadian ini selalu saja membuat resah dan gelisah bagi masyarakat Indonesia. Apalagi mereka yang berada pada wilayah rawan bencana. Tidak ada yang tau pasti bencana itu kapan datangnya.

Ada banyak cara dan juga metodologi dalam penanganan bencana yang satu ini alias gempa bumi. Negara seperti Jepang yang rawan gempa bumi biasanya seringkali dijadikan acuan untuk belajar mengenai mitigasi gempa bumi . Tapi tahukah kita bahwa beberapa suku dan wilayah di Indonesia memiliki caranya masing masing dalam menangani gempa bumi. Seperti apa yang dilakukan oleh suku baduy misalnya.

Mitigasi dengan kearifan lokal merupakan identitas dari kepribadian, kepercayaan, serta adat istiadat yang telah lama diajarkan dan dijalankan secara terus menerus. Lalu bagaimana cara suku Baduy dalam memitigasi bencana alam seperti gempa bumi.

Suku Baduy yang mendiami kabupaten Lebak Provinsi Banten, tepatnya di desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar ini memiliki cara tersendiri dalam menangani gempa bumi itu sendiri. Suku Baduy juga dikenal sebagai suku yang masih memegang teguh adat istiadat dan nilai nilai budaya yang diajarkan nenek moyang mereka.

Ada beberapa tradisi yang selalu dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari demi menjaga keamanan dari gempa bumi seperti aturan dan pikukuh ketika membuat dan membangun sebuah bangun. Dimana bangunan tersebut harus menggunakan bahan yang terbuat dari bambu, ijuk dan kirey. Selain itu ketika membangun bangunan haruslah memakai pasak dan tidak memakai paku agar ketika terjadi bencana gempa tingkat kerusakan bisa diminimilisir.

Bangun bangun seperti rumah, jembatan, lumbung dan lain sebagainya haruslah memenuhi peraturan diatas agar terjamin kemanannya dari gempa. Disisi lain, setiap bangunan yang akan didirikan harus berada diatas tanah dengan menyesuaikan kontur tanah tersebut, didirikan diatas umpak. Dalam pendirian bangunan juga tidak diperbolehkan merobah kontur tanah yang telah ada.

Hal itu dilakukan demi memitigasi terhadap bencana gempa. Bahkan bukan gempa saja, akan tetapi bencana seperti longsor, banjir dan juga kebakaran. Dalam catatan sejarah bencana Indonesia, suku Baduy belum pernah mengalami kerusakan hebat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun