Mohon tunggu...
Jabal Nur
Jabal Nur Mohon Tunggu... Administrasi - Tottenham Hotspur

Menulis Jurnal Perjalanan di www.saksara.xyz Kerjasama bareng bisa hubungi pariandopi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapapun Presidennya, Bodoh tetaplah Bodoh

24 Maret 2019   21:35 Diperbarui: 24 Maret 2019   22:00 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/id/megalomania

"hanya orang orang berilmu yang tau jika dia pernah bodoh, dan hanya orang bodoh yang tidak tau jika dia tidak berilmu"

Hati hati dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat melesat. Pada setiap tahun, jumlah merk barang berbasis teknologi semakin banyak dijual. Bukan hanya itu, perkembangan tersebut dapat berpengaruh pada mental seseorang yang membuatnya berkembang atau tidak. Semakin santai dengan keadaan, semakin cepat orang itu mati dalam kebodohan di tengah rimba keilmuan yang membodohi.

Rumah tak akan berdiri kokoh yang seperti kita lihat sekarang ini tanpa sebuah pondasi yang menyangga tiang tiang rumah agar tetap berdiri. Bilamana pondasi itu tak kuat menahan beban rumah yang begitu berat, maka akan mudah roboh dan rusak. Bahkan tak dapat digunakan lagi. 

Seperti halnya manusia,  jika pada dasarnya tak ada pondasi yang menjiwai dirinya. Maka dipastikan orang itu termasuk daun yang mengalir mengikuti arus sungai hingga terbawa pada luasnya samudera. Tak tau arah, sekedar ikut dan hidup. Yang penting hidup.

Sudah banyak kasus yang kita lihat bersama di negeri ini, sangat banyak. Dan itu terjadi akibat tingkat hidup untuk memenuhi kehidupan semakin tinggi. Akibatnya kebutuhan menjadi lebih dan dilebih lebihkan demi menunjang sebuah kehidupan. Manusia lain dibunuh, diperkosa, dibakar, dicaci, dihina, difitnah. Tak ada lagi manusia yang memanusiakan. Dan semua itu terjadi setiap hari di negeri ini.

Pelecehan terhadap guru oleh murid muridnya sudah sangat sering kita lihat bersama. Bagaimana perbuatan tak manusiawi itu dilakukan oleh sejumlah anak anak yang baru mengenal dunia sekolah. Dan itu terjadi akibat watak dan mental mereka yang tak terbentuk sama sekali oleh sekolah dan lingkungan mereka. Bahkan baru baru ini seorang guru wanita disalah satu sekolah disawer didalam kelas dan yang lainnya hanya diam dan menertawakan hal laknat itu. Sungguh bodoh watak mereka.

Lalu hal ini disangkutkan dengan pemerintahan? Tidak, tidak sama sekali. Hal ini jauh dari itu semua. Ini adalah sebuah pembentukan karakter dan mental. Seseorang yang hidup dalam sebuah lingkungan yang penuh dengan pembodohan akan tetap hidup dalam kemelaratan mental dan karakter jika pondasinya tak kuat menahan ini. Namun, jika seseorang mampu menanggulangi hal ini. Maka dialah yang mampu menangani dan mengkondisikan keadaan itu.

Oleh karenanya seseorang butuh berilmu agar tau kebodohannya. Dan tidak menjadi bodoh selamanya. Jika seseorang terlalu santai dan apatis pada keadaan sekitarnya, yakinlah negara itu tak akan pernah maju. Walau presiden berganti atau tidak. Oleh karenanya, jangan terlalu banyak mengompol diatas kasur. Lalu mengkritisi publik dengan kebodohan. Apatis boleh tapi jangan terlalu bodoh dengan keadaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun