Mohon tunggu...
Jabal huki
Jabal huki Mohon Tunggu... -

Ga bisa nulis tapi seneng baca, pemalu tapi Anti MU :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk SBY!

13 Juni 2014   16:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:55 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dear Pak SBY,
Selamat malam Bapak Presiden SBY yg saya banggakan, Apa kabar di sana? Semoga sehat sehat tidak kurang suatu apa.
Tidak lupa terima kasih saya ucapkan atas pengabdian bapak hampir selama 10 tahun ini, dan mengantarkan kami di pemilu 2014 yg jujur adil ini.
Dalam pemilu presiden kali ini kita hanya punya 2 calon presiden yg bertarung, ijinkan saya minta pendapat bapak untuk memilih presiden kali ini, saya takut saya salah dalam memilih presiden dan mempertaruhkan negara dalam 5 atau mungkin 10 tahun ke depan.
Malam kemaren saya dikagetkan oleh tersebar nya dokumen DKP atas penyelidikan LetJen Prabowo yg Bapak tanda tangani, yg isinya merekomendasikan Letjen Prabowo dipecat dari ABRI. Sebelum ini saya sudah menjatuhkan pilihan tapi sekarang saya jadi bingung. Dulu bapak merekomendasikan LetJen Prabowo untuk dipecat, sekarang bapak dengan Partai Demokrat yg dipimpin bapak sendiri amat susah memilih antara capres 1 dengan yg lainya. Bahkan anak bapak memilih bergabung dengan Letjen yg bapak rekomendasikan dipecat dulu. Dalam Rekomendasi itu disebut bahwa letjen Prabowo terlibat atas penculikan aktivis th 98. Yang saya tidak habis pikir apakah capres satunya amat sangat buruk, melebihi seorang penculik sehingga bapak amat sangat susah memilih, dan akhirnyapun partai yg bapak pimpin secara tidak resmi bergabung bersama sang Letjen. Apakah Menurut bapak Negara saya tercinta ini boleh dipimpin seorang yg menurut bapak penculik?
Mohon Bapak Presiden, Bapak dulu sering membuat saya bingung, Di ujung pemerintahan bapak jangan bikin saya bingung lagi
Salam
Repost~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun