Mohon tunggu...
Jasmine RQ Kaur
Jasmine RQ Kaur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI Program Studi Diploma-4 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Masyarakat Kampar "Balimau Kasai" Menyambut Bulan Ramadhan

2 April 2021   21:34 Diperbarui: 2 April 2021   21:36 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman pembaca, aku Jasmine salah satu mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee Beasiswa Unggulan. Berikut ini tulisan saya mengenai upacara tradisional dari daerah saya, selamat membaca dan semoga bermanfaat! :)

Bagi masyarakat Kampar salah satu daerah yang ada di provinsi Riau, upacara tradisional Balimau Kasai merupakan acara yang istimewa dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Balimau Kasai dilaksanakan sekali dalam setahun sebagai tanda rasa gembira dan syukur karena telah dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan. Selain itu menurut masyarakat Kampar, upacara ini dianggap upaya pembersih dan mensucikan diri lahir dan bathin sebelum memasuki bulan puasa.

Balimau berarti membasuh diri dengan
ramuan rebusan limau purut atau limau nipis.  Limau dalam bahasa ocu kampar adalah jeruk. Sedangkan kasai yang bermakna lulur dalam bahasa Melayu adalah bahan alami seperti beras, kunyit, daun pandan dan bunga bungaan yang membuat wangi tubuh.

Acara Balimau Kasai ini biasanya dilaksanakan sehari sebelum masuk bulan puasa. Petang hari sehabis sholat ashar, masyarakat ramai-ramai menuju ke sungai Kampar untuk melakukan upacara tradisional ini. Di daerah lain seperti di Pekanbaru, acara ini disebut juga Petang Megang. Upacara ini sudah dilaksanakan turun menurun, konon semenjak Kerajaan Muara Takus berkuasa. Balimau Kasai bukanlah suatu sunnah melainkan tradisi semata masyarakat Kampar sekaligus menyambung tali silaturrahmi dan bermaaf-maafan sebelum masuk puasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun