Halo, saya Jasmine RQ Kaur mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus awardee Beasiswa Unggulan dari Kemendikbud.
Tulisan ini menjadi wadah saya untuk sedikit bercerita tentang pengalaman saya mengunjungi Istana Siak sebelum ditutup kembali, selamat membaca dan semoga bermanfaat!
Baru sebulan dibuka sejak 22 Juni 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak  menutup kembali Istana Asserayah Hasyimiah bagi wisatawan lokal maupun luar pasca melonjaknya Covid-19 didaerah setempat.Â
Beberapa area di Siak melakukan pengawasan yang ketat bagi pengguna jalan seperti wajib menggunakan helm dan masker bagi pengendara roda dua, dan pemeriksaan terhadap pengendara roda empat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah prosedur berwisata di Istana Siak dalam kondisi new normal dan sebelum ditutupnya beberapa objek wisata yang lain. Â
Sebelum masuk ke area loket, terdapat 2 buah wastafel dan pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dulu.
Pengunjung juga melalui pengecekan suhu tubuh saat melewati pos yang berada di pintu masuk. Pengunjung harus mengantre menunggu giliran untuk masuk di tenda yang telah disediakan.
Jika sudah waktunya masuk, pengunjung punya waktu 20 sampai 30 menit untuk menikmati suasana di dalam Istana Siak.
Hal ini dilakukan bertujuan untuk mencegah keramaian dan pengunjung tidak berpadatan. Selama  didalam Istana, pengunjung dihimbau untuk tetap mengenakan masker dan diperbolehkan dilepas hanya pada saat pengunjung ingin mengambil foto.
Pengunjung disarankan untuk tidak menyentuh benda-benda yang ada didalam Istana. Â Petugas yang ada seperti biasanya akan menuntun pengunjung sambil menceritakan sedikit potongan sejarah yang terdapat didalam Istana Siak.