Minggu (20/9) aliansi mahasiswa islam mendeklarasian menolak isis. Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi mahasiswa Islam yang ada di Bali. Pangdam IX Udayana dan MUI Tabanan menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan ini.
Isu isis yang saat ini sedang naik dan menjadi perhatian semua kalangan. Tak terkecuali organisasi-organisasi mahasiswa Islam yang ada di Bali. Acara ini dikemas menjadi sebuah dialog kebangsaan. Dialog dimulai pada pukul 10 wita. Pembacaan ayat suci alquran menandai dimulainya acara.
Fenomena ISIS menjadi sorotan utama dalam dialog ini. Pangdam IX Udayana yang diwakili oleh Mayor Sukijan menyampaikan dalam pemaparanya ciri-ciri orang yang memiliki pemikiran radikal dalam kehidupan sehari-harinya memiliki sikap fanatik yang berlebihan, memarjinalkan diri, pemikiranya sempit, emosian dan selalu ingin menang sendiri.
“Motivasinya bahwa politik tujuan akhir mendirikan negara agama,” tambahnya. Lebih jauh kaum radikal mempunyai keinginan besar untuk menjadikan hukum agama menjadi hukum positif. Sukijan juga menyesalakan adanya orangberimu agama tinggi justru terpengaruh dan masuk dalam jaringan radikal ini.
Menurut ketua panitia Muhamad Taufik, acara ini diselenggarakan karena maraknya pemberitaan ISIS. Salah satu tujuan dari dialog kebangsaan ini adalah ingin menanamkan rasa nasionalisme kepada generasi muda khususnya mahasiswa dan pelajar. Menurutnya AMI baru terbentuk setahun yang lalu d kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI).
Yang melatarbelakangi deklarasi ini seperti yang tercantum dalam naskah deklarasi di antaranya menyebutkan bahwa Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) merupakan organisasi yang menyimpang dari ajaran islam. Hal lainya ISIS menimbulkan keresahan di NKRI dan menibulkan keresahan global dan ISIS bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945, semangat kehinekaan.
Dalam isi deklarasi tersebut menolak keberadan ISIS dan segala bentuk paham terorirme dan radikalisme lainya. Disebutkan juga AMI mendukung pemerintah melarang keberadaan ISIS dan pahm terorisme lainya yang ada di bali.
Poin lainya adalh bahwa AMI bersedia menjaga kerukunan umat beragama , mencitakan situasi dan kondsi yang kondusif demi kemajuan provinsi bali.
KAMMI, HMI, USKOMDA BALI, FPMI, IMMUKI, IM3, MCOS, KBUIPNB, DEMASAID, PII, IPM, dan PMII turut menandatangi deklarasi tersebut.
Taufik sangat membuka lebar bagi organisasi mahasiswa Islam lainya untuk bergabung AMI. Ia uga menambahkan yang datang dalam deklarasi ini hanya rganisasi yang berbasis islam. Menurutnya kegiatan ini merupakan permulaan sehingga hanya dari Islam saja yang datang. “Kita melihatnya karena temen-temen yang lain sudah terwadahi dengan aliansi yang lain khususnya mahasiswa Bali”. Pengkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H